Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Setiap tanggal 17 Agustus 2019 Indonesia merayakan hari jadinya yang ke-74 tahun. Di usia yang kian matang, Indonesia masih belum bisa lepas dari beragam tantangan yang harus diselesaikan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai tantangan Indonesia di usia ke-74 tahun ini adalah soal sumber daya manusia (SDM). Kualitas SDM Indonesia masih harus ditingkatkan.
"(Tantangan) SDM unggul," kata Sri Mulyani di lapangan Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Sabtu (17/8/2019).
SDM yang unggul saat ini juga masuk menjadi program prioritas pemerintah di tahun 2020. SDM berkualitas ini juga sebagai upaya pemerintah mengantisipasi perkembangan teknologi yang begitu pesat.
Apalagi, sekarang banyak yang bilang sudah masuk pada zaman industri 4.0 alas eranya digitalisasi, sehingga banyak SDM yang harus bisa menyesuaikan kebutuhan industri 4.0.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini pun mengungkapkan bahwa dengan SDM yang berkualitas dan unggul maka visi dan misi Indonesia menjadi negara maju pun bisa terwujud.
"SDM unggul, tantangan supaya Indonesia maju," ungkap dia.
Sri Mulyani sendiri sering mengungkapkan kepada khalayak banyak bahwa dana pendidikan yang sebesar 20% dari total APBN belum memberikan hasil yang signifikan terhadap peningkatan kualitas SDM.
Dalam 10 tahun terakhir, tercatat anggaran pendidikan mengalami peningkatan mencapai 221% dari tahun 2009 sebesar Rp 153 triliun menjadi Rp 492,5 triliun di tahun 2019.
Kualitas pendidikan Indonesia berdasarkan PISA (Programme for International Student Assesment) Test, kata Sri Mulyani kalah dengan negara tetangga seperti Vietnam. Padahal, posisi alokasi anggarannya sama-sama 20% dari total APBN.
Sebelumnya, demi meningkatkan kualitas pendidikan, Sri Mulyani mengaku pemerintah terus membahas mengenai sinkroninasi sistem pendidikan nasional. Salah satu sinkronisasi yang dilakukan, lanjut Sri Mulyani adalah menyamaratakan kualitas pendidikan, kualitas guru, dan kualitas anggaran.
"Ini isu kebijakan sektor pendidikan yang perlu dibahas terus-menerus," jelas dia.(dtc)