Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sebagai wujud rasa empati terhadap apa yang dialami Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar Fitriadi, Wakil Direktur (Wadir) Tindakan Pidana (Tipid) Narkoba Bareskrim Polri Kombes Pol Krisno H Siregar melakukan kunjungan ke Polsek Patumbak, Selasa (20/8/2019).
Krisno mengatakan, kunjungan ini juga untuk mendengarkan paparan sekaligus memberikan dukungan kepada AKP Ginanjar karena telah menjadi korban pengeroyokan saat melaksanakan Gerebek Kampung Narkoba di Marindal I, beberapa waktu lalu.
"Ini sebagai wujud empati dan juga kesetiakawanan sebagai sesama aparatur Polri yang bertugas memberantas narkoba. Sebab, kejadian pada Selasa (6/8/2019) lalu merupakan wujud dari keseriusan Polri dalam memberantas narkoba," ungkapnya kepada wartawan.
Untuk itu, Krisno menegaskan, bila ada rekan Polri yang menjadi korban saat melaksanakan tugasnya, ia berharap penegak hukum lainnya dapat mengambil tindakan yang tegas. "Sehingga kita sama-sama bisa memberantas peredaran narkoba," katanya.
Sementara itu, Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar Fitriadi memaparkan kronologis penggerebekan sehingga dirinya sampai menjadi korban pengeroyokan kawanan bandar narkoba. "Saat itu, kita lagi lakukan giat GKN di Jalan Karya Marindal I karena ada laporan masyarakat bahwa di daerah tersebut disinyalir tempat beredarnya narkoba," sebutnya.
Mengetahui hal itu, dirinya bersama personel lalu mengambil tindakan, dan mengamankan 3 orang, sehingga kembali mendapat informasi bahwa bandar besarnya ada di Jalan Marindal I Pasar IV, Gang Keluarga, Kecamatan Patumbak. "Lalu kita pun menyisir ke sana," terangnya.
Namun tersangka berinisial A ternyata mengetahui bahwa dirinya akan ditangkap, sehingga ia berusaha melarikan diri. Namun saat pengejaran hingga ke jalan besar Marindal dilakukan, ternyata tersangka sudah bersama 20 orang rekan-rekannya.
Selanjutnya, pengeroyokan pun terjadi, hingga ia mengalami luka di wajah bagian pipi kiri, di bawah mata dan lengannya. "Kemudian saya langsung dibawa ke RS Colombia untuk mendapat perawatan," ujarnya.
Kendati begitu, Ginanjar mengaku, kejadian itu merupakan pengalaman yang seru baginya serta membuatnya semakin semangat untuk memberantas narkoba di wilayah hukumnya.
"Secara tidak langsung, kita mendapat pelajaran mengenai kelompok dan kekuatan mereka. Makanya ke depan kita akan semakin menggalakkan pemberantasan narkoba dengan pengalaman yang sudah saya alami ," pungkasnya.