Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan menyampaikan, bulan Oktober akan menjadi awal puncak musim hujan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Hal itu disampaikan Kepala BBMKG Wilayah I Medan Edison Kurniawan, kepada wartawan, Kamis (22/8/2019).
"Puncak musim hujan ini terbagi dalam beberapa ZoM, yang berlangsung secara bervariasi mulai dari bulan Oktober hingga Desember," ungkapnya.
Edison menjelaskan, untuk puncak musim hujan pada bulan Oktober, berlaku pada ZoM 6, yakni di daerah Langkat, Deliserdang dan Medan bagian utara. Kemudian ZoM 7, meliputi Langkat bagian timur, Deliserdang bagian timur, Medan bagian selatan, Serdang Bedagai, Binjai, Tebing Tinggi, Simalungun bagian timur, dan Asahan bagian selatan.
Begitu juga wilayah ZoM 8 meliputi Batubara bagian timur, Simalungun bagian utara, Asahan bagian timur dan selatan, Tanjung Balai, Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu bagian timur, dan Labuhan Batu Selatan bagian utara.
"Berikutnya ZoM 13 meliputi Tapanuli Selatan bagian utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan bagian timur, dan Padang Lawas Utara bagian barat. Lalu ZoM 16 meliputi Padangsidimpuan, Tapanuli Selatan bagian selatan, Padang Lawas bagian barat daya, dan Mandailing Natal bagian timur," jelasnya.
Sementara itu, untuk puncak hujan bulan November terbagi pada ZoM 9, 10, 11, 14, dan 15. Yakni, Langkat bagian selatan, Deliserdang bagian selatan, Karo bagian utara, Dairi, Pakpak Barat bagian utara, Dairi bagian timur, Simalungun bagian barat, Samosir,
Humbang Hasundutan bagian timur, Asahan bagian barat.
"Selanjutnya Labuhan Batu bagian selatan,bLabuhan Batu Selatan bagian selatan, Padang Lawas Utara bagian timur dan utara, Padang Lawas Utara bagian utara dan Padang Lawas bagian utara," paparnya.
Sedangkan puncak musim hujan pada Desember, lanjut dia, berlangsung pada ZoM 12. Yakni pada wilayah Asahan bagian selatan, Labuhan Batu Utara bagian barat, Toba Samosir, Tapanuli Selatan bagian utara, dan Tapanuli Utara bagian utara.
"Sifat hujan ini sendiri terdiri dari normal dan diatas normal," bebernya.
Menurut Edison, informasi ini sangat penting terutama untuk menentukan perencanaan dan antisipasi di berbagai sektor. Hal itu baik pada sektor pertanian, SDA, energi, kesehatan, infrastruktur, kehutanan, pariwisata, transportasi dan kebencanaan.
"Untuk bencana misalnya agar dapat menentukan perencanaan antisipasi cuaca ekstrim khususnya pada puncak musim hujan yang mengakibatkan banjr, tanah longsor, gelombang ekstrim dan abrasi, dan wabah penyakit. Begitu pula pada sektor pertanian menentukan perencanaan tanam padi, pemilihan varietas tanaman/bibit tanaman produksi dan lain-lain," pungkasnya.