Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Direktur Utama (Dirut) PT Bank Sumut yang baru ditetapkan secara defenitif pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) pada Jumat (23/8/2019), punya banyak tugas di pundaknya. Salah satunya adalah menekan angka kredit macet atau non performing loan (NPL). Per Juli 2019, NPL bertengger di level 4,91% dengan total penyaluran kredit Rp 22,366 triliun. Meski sudah turun dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 5%, tapi angka 4,91% ini cukup tinggi karena lebih dekat ke angka 5% yang merupakan ambang batas yang ditetapkan Bank Indonesia (BI).
Bahkan, NPL Bank Sumut ini juga jauh di atas rata-rata NPL perbankan di Sumut sebesar 3,14%.
Pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, mengatakan, disaat NPL Bank Sumut tinggi maka tugas untuk menyelesaikan kredit bermasalah itu semakin berat. "Ditambah lagi, dalam satu tahun lebih ini kondisi perbankan kita tengah mengalami perlambatan. Pemicunya adalah perlambatan pada kinerja ekonomi dunia yang lagi dilanda perang dagang. Tekanannya terasa sampai di Sumut karena harga komoditas yang memang sangat terpengaruh. Terlebih lagi daya beli tertekan seiring dengan melambatnya ekonomi Sumut," katanya, Minggu (25/8/2019).
Jadi menurut Gunawan, cara yang paling terlihat untuk menekan NPL ini adalah dengan mengurangi jumlah nasabah yang macet. Atau menambah jumlah penyaluran pembiayaan.
Namun karena kondisi perbankan saat ini sedang dalam posisi yang kurang kondusif, opsi menambah jumlah pembiayaan tentu PR besar karena mencari peluang bisnis disaat kondisi sulit seperti ini tidak akan mudah. Justru malah bisa menyeret bank masuk dalam jebakan NPL tinggi.
"Mengejar kredit nasabah yang macet bisa jadi solusi. Tapi tetap tidak gampang di tengah anjloknya daya beli masyarakat. Namun, mau tidak mau, suka tidak suka NPL memang harus ditekan. Dan itu tugas wajib dirtut yang baru. Sudah pasti memang tidak gampang. Tetapi bukan berarti penyelesaian masalah NPL ini tidak menjadi skala prioritas kerja Dirut yang baru," kata Gunawan.
Dirut Bank Sumut, Muchammad Budi Utomo, mengatakan, meningkatkan kinerja Bank Sumut secara keseluruhan adalah prioritasnya. "Bukan hanya NPL, tapi seluruhnya. Karena itu juga yang dibebankan pemegang saham. Apalagi peningkatan kinerja termasuk penyelesaian NPL sangat dibutuhkan Bank Sumut untuk bisa bersaing dengan bank umum di Sumut," katanya.