Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kebijakan penggunaan bahan bakar biodiesel menjadi menjadi B30 atau campuran 30% biodiesel dengan 70% bahan bakar minyak jenis solar di awal tahun 2020 dinilai petani sawit sangat baik. Karena jika itu berjalan, harga sawit bisa meroket ke Rp 1.500 hingga Rp 2.000/kg. Harga itu tentu jauh di atas harga saat ini yang berkisar Rp 900 hingga Rp 1.100/kg. Namun, penerapan ini harus bisa sesuai target karena untuk B-20 sendiri sebenarnya belum clear.
"Masih banyak kendaraan yang belum menggunakan biodiesel karena masih ada dexlite yang sarat dengan kepentingan. Itu sebabnya, kebijakan B30 baru bisa jalan jika penerapan B20 itu sudah clear," kata Ketua Harian DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Gus Dalhari Harahap, Senin (26/8/2019).
Sementara rencana penerapan B-100, menurut Gus, itu tidak bisa terealisasi. Karena tidak mungkin minyak sawit 100% menjadi biodiesel (tanpa mencampur solar). Tapi kalau green fuel, bisa 100% dari minyak sawit.
Penerapan B30 dan B50 tentu akan sangat baik bagi petani. Artinya kebutuhan akan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) untuk lokal akan meningkat. Tidak lagi ketergantungan dengan kebutuhan luar atau ekspor. Hal ini akan menjaga supply-demand yang berimbas pada harga TBS petani.
Tapi perlu ketegasan pemerintah dalam mengawal program yang bersentuhan langsung atau pun tidak langsung dengan petani. Kalau bisa dikurangi ekspor dengan jumlah yang signifikan.
Sesungguhnya dunia masih sangat membutuhkan sawit. Karena sawit sumber nabati yang paling murah dan produksinya pun cukup tinggi jika dibandingkan dengan sumber nabati lain. Masalahnya negara-negara di dunia terutama Eropa dan Amerika juga punya sumber nabati lain seperti kedelai, bunga matahari, soyabean, rhapseed, dan lainnya. Dan negara-negara itu harua melindungi petaninya juga demi kelangsungan produksi nabati yang dihasilkan negaranya.
"Itu masalah sesungguhnya, makanya terjadi black campaign terhadap sawit. Untuk itu pemerintah RI harus hadir dalam mencegah black campign dan melindungi petani sawit dengan membuat regulasi. Tentu dengan kajian komprehensif yang menguntungkan dan membela petani kelapa sawit. Harusnya dibuat pangsa pasar yang ada kewajiban penggunaannya," kata Gus.
Kalau B-30 benar-benar terealisasi, kata Gus, pastinya serapan CPO akan tinggi dan otomatis akan memdongkrak harga TBS petani pastinya. Karena itu, penerapan B30 ini bisa berjalan bagus karena akan menguntungkan petani sawit.