Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tanah Karo. Belum diketahui secara pasti faktor penyebab mengganasnya serangan hama hewan pengerat di kawasan perladangan warga Desa Perbesi, Kecamatan Tigabinanga, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Diperkirakan sekitar 200 hektar benih jagung yang baru ditanam petani dimakan tikus.
Informasi yang diperoleh medanbisnisdaily.com dari penduduk setempat meyebutkan, kejadian mulai berlangsung sepekan belakangan. Tidak sedikit petani yang harus membeli kembali benih dan melakukan penanaman ulang, karena intensitas serangan yang cukup lumayan tinggi.
“Sudah kita laporkan ke PPL dan UPT Dinas Pertanian Kecamatan Tiga Binanga beberapa hari lalu. Tadi mereka sudah melakukan tinjauan beserta tim dengan petani. Mereka juga kelihatannya terkejut melihat situasi di lapangan,” ujar Sekretaris Kelompok Petani Jagung Indonesia (KPJI), Sapta Sebayang kepada medanbisnisdaily.com.
Menurut Sapta Sebayang, pihak UPT Pertanian Kecamatan Tiga Binanga berjanji dalam waktu dekat untuk melakukan penanggulangan. Minimal dengan pemberian bantuan racun tikus. Upaya tersebut diyakini merupakan solusi terbaik dan tercepat dalam mencegah serangan lanjutan.
“Kita harapkan upaya penanggulangan serangan hama tikus ini segera terealisasi dan jangan sampai mengulur waktu. Agar kerugian yang sudah di derita tidak bertambah banyak. Serangan ini mendadak dan menelan cukup banyak korban baik dari segi materi ataupun waktu petani,” ujar Sapta Sebayang.
Kadis Pertanian Kabupaten Karo, Metehsa Karo-Karo mengatakan, pihaknya akan melakukan pembahasan internal. Sehingga langkah serta metode yang ditempuh tepat guna dan tepat sasaran.
“Pembahasan internal dinas akan segera dilakukan. Apa yang menjadi temuan lapangan oleh PPL dan UPT Pertanian Kecamatan Tiga Binanga menjadi dasar kebijakan yang akan diambil. Kita juga tidak mau petani mengalami masalah besar akibat serangan hama tikus. Hanyabutuh kajian agar tidak salah mengambil langkah,” ujar Metehsa Karo-Karo.