Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pertamina MOR I merilis keberhasilan aparat kepolisian mengungkap aksi pengoplosan LPG 3 kg ke tabung ukuran 12 kg dan tabung 50 kg di Kecamatan Sei Bengei, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Aksi kejahatan itu terungkap, Kamis (29/8/2019), melalui kerja sama antara Pertamina MOR I dengan Polsek Binjai Utara dan Polsek Binjai Sei Bingei, Polres Binjai di 2 gudang di Sei Bingei, yang juga dijadikan tempat usaha penjualan gas.
Dari gudang, kepolisian menemukan barang bukti tabung gas dan alat pengoplosan. Ratusan tabung LPG 3 kg serta puluhan tabung LPG 12 kg dan puluhan tabung LPG 50 kg diamankan.
Kemudian dari lokasi gudang pertama, 4 orang pelaku pengoplosan diciduk kepolisian. Sementara di lokasi gudang pengoplosan kedua, pelaku tidak berhasil diciduk karena sudah terlebih dulu kabur.
Keterangan sementara menyebutkan setiap hari sekitar 600 tabung LPG 3 kg dioplos. Isi tabung LPG 3 kg dipindahkan ke dalam tabung LPG 12 kg dan 50 kg. LPG hasil oplosan tersebut dijual ke wilayah Medan.
Pengungkapan pengoplosan itu berawal dari informasi yang diterima tim sekuriti Pertamina MOR I dari masyarakat. "Berdasarkan informasi itulah, kami berkoordinasi dengan Polres Binjai dan bergerak cepat mengamankan lokasi," ujar Kepala Sekuriti Pertamina MOR I, Rahman.
Sementara itu, Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR I, Roby Hervindo, mengungkapkan apresiasinya kepada Polres Binjai yang berhasil menggulung tindak kejahatan ini.
"Terima kasih kepada jajaran Polres Binjai yang dipimpin AKBP Nugroho Tri Nuryanto. Pengungkapan hari ini menunjukkan bahwa sinergi dengan berbagai pihak sangat penting untuk memastikan penggunaan elpiji subsidi tepat sasaran," kata Rudi.
Roby menambahkan, hingga Juli 2019, penyaluran LPG 3 kg subsidi di Sumut telah melebihi kuota yang ditetapkan pemerintah. Dari kuota sejumlah 69,5 juta tabung, telah disalurkan sebanyak 70,5 juta tabung. Sehingga melebihi kuota sebanyak 973.000 tabung.
"Penyelewengan seperti tindak pengoplosan yang kita ungkap hari ini, turut andil dalam penyaluran yang melebihi kuota. Di samping itu, penggunaan yang belum tepat sasaran juga menjadi faktor," tutur Roby.