Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2019 hanya mampu di level 5,08%. Angka tersebut jauh di bawah target APBN sebesar 5,3% yang dikoreksi kembali pada Juli.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menuturkan revisi target tersebut disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi global. Darmin menyebutkan, kondisi ini berdampak pada turunnya impor. Turunnya impor juga menurunkan ketersediaan barang modal yang mampu mendongkrak produksi dalam negeri.
"Ya globalnya begitu. Selama berapa kuartal itu impor pun turun baru kemarin dia (naik) lagi. Ya sebenarnya proses itu sudah terjadi selama setahun terakhir dengan melambatnya impor secara berturut-turut. Baru bulan Agustus dia positif lagi," kata Darmin di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2019).
Selain itu, pertumbuhan konsumsi juga diprediksi tak bergerak banyak. Motor penggerak ekonomi kini diharapkan pada sektor investasi.
"Ya konsumsi itu kan growth-nya lebih kurang segitu-segitu saja. Tidak bisa mendongkrak naik. Intinya bukan konsumsi lagi, investasi berapa naiknya. Karena ekspor pun belum bisa diharapkan," paparnya.(dtf)