Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sejak dibuka pada 1 September 2019, belum ada satupun yang mendaftar sebagai bakal calon (Balon) wali kota dan wakil wali kota di penjaringan yang dilakukan oleh DPC PDIP Medan. Meski begitu, sudah ada beberapa nama yang telah mengambil formulir atau sekadar berkonsultasi untuk mengikuti proses penjaringan.
Hal ini disampaikan Ketua DPC PDIP Medan, Hasyim ketika dikonfirmasi, Jumat (6/9/2019). "Yang daftar belum ada, tapi yang ambil formulir ada 3 nama sejauh ini," ujarnya.
Ketiga nama yang telah mengambil formulir pendaftaran itu, kata dia, ada Sidarta Pelawi, Akhyar Nasution (Wakil Wali Kota Medan) serta Ketua DPC PKB Medan, Hamdan Simbolon.
"Katanya Sidarta Pelawi itu masih keluarga Jamin Ginting. Kalau Akhyar saya belum tahu ambil formulir untuk wakil wali kota atau wali kota, kemarin ajudannya telfon bilang mau daftar, saya sampaikan supaya ambil formulir lebih dahulu. Kalau Hamdan katanya untuk calon wakil wali kota," jelasnya.
Seperti diberitakan, DPC PDIP Kota Medan membuka pendaftaran untuk bakal calon (Balon) wali kota dan wakil wali kota yang akan bertarung di Pilkada 2020.
"Pendaftaran bisa dilakukan tanggal 1 - 14 September di sekretariat DPC PDIP Medan, Jalan Sekip Baru, " ujar Hasyim.
Kata dia, pendaftaran dibuka untuk semua kalangan baik dari kalangan ekternal maupun internal partai. "Kami ingin menjadiring seluruh orang yang potensial dan memiliki kompetensi. Terbuka untuk umum, dan dalam prosesnya tidak dikutip biaya alias gratis," ungkapnya.
Menurutnya, proses penjaringan yang dilakukan oleh DPC PDIP Medan adalah tahap awal. Di mana, keputusan akhir tetap berada ditangan DPP.
Berkaca dari Pilkada 2015 lalu, kata dia, nama yang direkomendasikan DPC PDIP yang ditetapkan untuk diusung. "Eldin - Akhyar tahun 2015 lalu hasil rekomendasi DPC, dan itu yang diputuskan oleh DPP," ungkapnya.
Secara khusus, ujar Hasyim, para balon wali kota harus bisa terbebas dari paham radikalisme. Menurutnya, itu merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar.
"Ideologi partai sama dengan ideologi bangsa Indonesia yakni pancasila. Mereka yang mendaftar harus menjadikan Pancasila way of life (jalan hidup)," paparnya.