Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Setelah kabar Geopark Kaldera Toba (GKT) diterima di Unesco Global Geopark (UGG), ditengerai akan banyak orang yang mulai cari panggung berharap bisa masuk Badan Pengelola GKT (BP GKT). Termasuk orang-orang yang selama ini tidak perduli dengan Danau Toba. Sifat oportunis itu, patut diwaspadai dan selayaknya tidak diberi ruang, mengingat lembaga BP GKT bukanlah lembaga kaleng-kaleng.
Wakil General Manajer BP GKT, Gagarin Sembiring kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (10/9/2019) juga mengakui hal itu. Dikatakannya, akan banyak orang yang rebutan naik panggung. Karenanya, harus dikawal terus. BP GKT, sambung Gagarin, tak boleh dijalankan orang yang tak punya pemahaman soal geopark, karena itu BP GKT perlu menjaga sustainability dulu.
"Memang bisa jadi ajang (rebutan-red) tanpa pernah berpikir tentang kebersinambungan Kawasan Danau Toba itu untuk kesejahteraan masyarakat tempatan," kata Gagarin.
Sementara itu, GM BP GKT, Hidayati mengatakan, dengan lolosnya GKT di UGG, ia berharap KDT akan terpelihara dan terawat dengan baik.
"Ayo kita jaga bersama, agar KDT terawat dan terpelihara dengan baik," ajaknya.
Seperti diberitakan sebelumnya, penetapan GKT masuk UGG berdasarkan konferensi tim dari UNESCO di Lombok pada 31 Agustus-2 September 2019 lalu. Meski begitu, penetapannya akan berlangsung pada April 2020.