Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Lembaga Pengabdian dan Penelitian Masyarakat Universitas Negeri Medan (LPPM Unimed) melakukan pendampingan usaha daur ulang pengolahan kertas koran bekas yang dikelola Faisal Walad lewat UMKM-nya, J-Art, di Medan. Beberapa produk yang dihasilkan dari penggunaan koran bekas adalah boneka miniatur pakaian adat seluruh provinsi di Indonesia, aneka gantungan kunci mini, miniatur kura-kura, miniatur orang, dan lukisan yang terbuat dari kertas koran.
Pendampingan ini dilakukan, selain UMKM tersebut sebagai usaha untuk menjaga lingkungan, juga dikarena pengelolaan J-Art belum dilakukan secara maksimal. Misalnya, proses pewarnaan yang selama ini masih menggunakan cat botolan, di mana hasilnya tidak maksimal, biaya tinggi dan risiko produk yang rusak. Kemudian, manajemen dan keuangan saat ini masih belum tertata dengan baik, padahal permintaan cukup tinggi, sehingga kadang pembagian tugas dalam produksi tidak dapat berjalan dengan baik.
"Pengaturan keuangan masih dikelola oleh isteri bapak Faisal, sehingga terkadang bercampur antara uang pribadi, rumah tangga dan penghasilan lainnya. Pemasaran saat ini sudah sering mengikuti pameran-pameran dan dilakukan menggunakan media sosial seperti instagram dan facebook, namun dalam platform media sosial pemasaran produk mitra cenderung terbatas dari segi kualitas dan kuantitas tampilan. Jangkuan pemasaran serta informasi produk maupun fleksibilitas layanan pelanggan dan konten produk yang tidak up to date," kata Roza Thohiri MSi, ketua tim Profesional Pengabdi kepada Masyarakat (Prodikemas) LPPM Unimed dalam keterangan tertulisnya yang diterima medanbisnisdaily.com, Kamis (12/9/2019).
Tim beranggotakan Khairunnisa Harahap (akuntansi) dan Bagoes Maulana (komputer) serta beberapa mahasiswa dari Fakultas Ekonomi. Tim Prodikemas melakukan penguatan manajemen dan keuangan usaha melalui pendampingan dan pembinaan dalam pelatihan manajemen dan keuangan.
Kata Roza, pelatihan yang diberikan menyangkut tata kelola manajemen, dilakukan untuk memperbaiki manajemen dari J-Art dalam mengelola proses produksi sampai pemasaran. Pelatihan keuangan terkait proses pencatatan sampai membuat laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
"Dari sisi produksi diberikan teknologi tepat guna (TTG), berupa mesin kompresor dan spray gun yang merupakan teknologi air brush untuk pengecatan produk-produk yang dihasilkan oleh J-Art agar hasilnya lebih baik dan lebih hemat dalam bahan baku. Dalam bidang pemasaran kita juga memberikan website niaga yang dapat digunakan oleh J-Art untuk memperkenalkan produk-produknya kepada pasar regional dan internasional," papar Roza.
Ia menjelaskan, kegiatan yang berlangsung selama 2 (dua) minggu pada minggu ke-4 Agustus 2019 dan ke-1 September 2019 ini diapresiasi dengan sangat baik oleh Faisal Walad sebagai mitra.
"Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan J-Art sekaligus mengurangi pencemaran sampah berupa kertas koran," ujar Roza.