Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Kepala Dinas Pendidikan Samosir, Ricardo Hutajulu menyayangkan sikap DPRD mencoret anggaran perjalanan dinas ke luar negeri (Korea), pada rancangan perubahan APBD 2019.
"Sangat disayangkan, tanpa meminta penjelasan apa dasar dan feedback (keuntungan) perjalanan dinas ini bagi Samosir, DPRD langsung main coret," imbuh Rikardo kepada wartawan, Kamis (12/9/2019), di Samosir.
Ia menjelaskan, kegiatan ini adalah atas undangan pihak Korea akan menjalin kerja sama dengan Pemkab Samosir di bidang pariwisata dan pendidikan. Hasil kunjungan tim Korea sudah 4 kali ke Samosir telah memutuskan untuk membantu Pemkab Samosir mengembangkan pariwisata dan pendidikan Samosir dengan biaya dari Pemerintah Korea.
Pemerintah Korea mengundang Pemkab Samosir dengan membahas poin kerja sama dapat mempromosikan pariwisata Samosir di acara Tourism Promotion Organisation yang waktunya bersamaan.
"Perjalanan dinas ini untuk pertemuan. Sebagaimana Tim Korea sudah sampaikan ke Pemkab Samosir dapat mengalokasikan anggaran dari Korea. Ini merupakan kerja keras Pak Bupati yang mengusahakan anggaran untuk Samosir bertambah seharusnya diapresiasi dan disupport,"jelas Hutajulu.
Kepala Bappeda Samosir, Rudi AP Siahaan, juga menyayangkan sikap DPRD. Menurutnya, seyogianya rapat pembahasan anggaran antara TAPD dengan Banggar DPRD tidak harus disampaikan keluar.
"Apapun keputusan rapat pembahasan TAPD dengan Banggar dapat kami terima, namun hendaknya tidak perlu sampai ke publik." ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Samosir, Jonner Simbolon, mengatakan, pihaknya ngotot harus mencoret pengajuan anggaran perjalanan dinas luar negeri dari 3 OPD, yaitu Bappeda, Dinas Pariwisata dan Dinas Pendidikan, menghadiri undangan yayasan pendidikan yang berpusat di Korea.
Menurut Jonner, alokasi anggaran yang seyogianya untuk perjalanan ke luar negeri tersebut dialihkan ke kegiatan lain. Khususnya yang bisa langsung menyentuh pendidikan atau bidang lain di Samosir. Atau yang menunjang ‘go educated’ yang sudah pernah terlaksana di Samosir.
"Anggaran yang dicoret untuk ketiga pejabat itu berkisar Rp 300 juta. Dan dalam pembahasan anggaran berikutnya belum bisa dipastikan apakah perjalanan dinas bupati ke Korea juga akan dicoret Banggar. Kita lihat saja Senin (16/9/2019) saat acara rapat paripurna pembahasan Ranperda P-APBD 2019," urai Jonner.