Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Bupati Samosir, Rapidin Simbolon gerah dengan keputusan DPRD yang mencoret anggaran perjalanan dinas 3 organisasi perangkat daerah (OPD) ke luar negeri untuk memenuhi undangan Pusan National University Korea. Ia minta Badan Anggaran (Banggar), khususnya pimpinan DPRD yang mencoret anggaran perjalanan dinas pada pembahasan P-APBD Samosir TA 2019 bersikap realistis dan tidak mengumbar pokok pembahasan internal ke masyarakat luas.
Demikian disampaikan Bupati Samosir Rapidin Simbolon kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (12/9/2019), di Samosir. Rapidin menjelaskan, pada saat pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dengan Banggar DPRD, pimpinan DPRD tidak memberikan waktu dan kesempatan kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk menjelaskan maksud perjalanan dinas ke luar negeri. "Kita dapat bantuan dari perusahaan-perusahaan Korea. Ada 40 desa se-Samosir yang bakalan memperoleh alokasi anggaran Rp80 juta per desa untuk membangun jalan desa dengan model cor beton," papar Rapidin. Selain anggaran cor beton, sebut Rapidin, ada 11 titik/desa untuk pemasangan penerangan jalan umum (PJU) dan ini sedang proses administrasi untuk proses pencairannya. Selain itu juga ada kerja sama promo potensi pariwisata Samosir dan peningkatan kualitas pendidikan di Samosir. "DPRD Samosir juga harus objektif, karena selama 1 periode DPRD 2014-2019, yang menghabiskan anggaran Rp 800 juta untuk menyusun peraturan daerah (Perda) inisiatif, tapi tidak jadi-jadi," ujarnya. Kata Rapidin lagi, selama 1 periode DPRD Samosir hanya melakukan perjalanan dinas DPRD ke luar kota dengan modus kunjungan kerja (kunker) dan bimbingan teknis (Bimtek) dan lainnya, tapi hasilnya tidak terlihat.