Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Nisel. Isu kedatangan Presiden Jokowi di Cagar Budaya Nasional Desa Bawomataluo, Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan (Nisel), warga sudah mulai padatin desa tersebut. Pj Kades Bawomataluo, Hans Martin Wau, mengharapkan agar kedatangan Presiden Republik Indonesia, Jokowi, ke Kabupaten Nias Selatan untuk membuka Sail Nias 2019 tidak tertunda.
"Kedatangan Presiden Jokowi di Kabupaten Nias Selatan sangat dirindukan oleh masyarakat, terutama warga Desa Bawomataluo," tutur Hans Martin Wau kepada kepada wartawan saat ditemui di Desa Bawomataluo, Jumat, (13/9/2019).
Hans Martin Wau, menjelaskan kedatangan Presiden Jokowi dalam rangka pelaksanaan puncak acara Sail Nias di Kabupaten Nias Selatan sangat disambut antusiasnya masyarakat Desa Bawomataluo.
Berbagai persiapan sudah dilakukan selama 3 Minggu terakhir ini. persiapan-persiapan dimaksud diantaranya mulai dari penataan Desa, keamanan, kebersihan dan latihan tari perang, lompat batu serta persiapan penganugerahan gelar Adat Besar kepada bapak Presiden Jokowi.
"Semua persiapan terkait penyambutan Pak Presiden sudah kita lakukan. Jadi kita berharap beliau bisa meluangkan waktunya untuk berkunjung ke Nisel meskipun hanya satu jam saja," Imbuhnya.
Lebih lanjut, Hans Martin Wau, mengatakan masyarakat Nias Selatan, terutama warga Desa Bawomataluo sangat kecewa jika Presiden Jokowi tidak jadi datang ke Nisel.
Dijelaskannya lagi, pada Pilpres lalu, Jokowi mendapatkan suara Terbanyak di Kepulauan Nias, secara khusus di Kabupaten Nias Selatan.
Warga Desa Bawomataluo masih mengharapkan kedatangan Presiden Jokowi di Desa Bawomataluo, hal itu disampaikan, Yudieli Laia, warga Desa Bawomataluo.
"Harapan Kita bersama, Pak Presiden Jokowi hadir di Nisel, masih ada waktu sampai besok. Segala Persiapan dalam penyambutan beliau sudah disiapkan selama beberapa minggu ini," Ujarnya.
Informasi kejelasan kepastian kedatangan Presiden Jokowi di Kabupaten Nias Selatan sampai saat ini masih simpangsiur. Berhubung karena saat ini Indonesia masih berkabung atas wafatnya BJ Habibie.