Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Brasilia. Ilmuwan menemukan belut listrik yang baru diidentifikasi. Kejutan listriknya dilaporkan memecahkan rekor.
Dilansir CNN, Senin (16/9/2019), belut listrik itu hidup di lembah Amazon. Laporan sebuah penelitian itu diterbitkan pada Selasa lalu.
Para peneliti dari Museum Nasional Sejarah Alam Smithsonian telah mengidentifikasi dua spesies baru belut listrik di hutan hujan Amazon. Itu tiga kali lipat jumlah spesies belut listrik yang sudah diketahui.
Salah satu spesies baru, bernama Electrophorus voltai dapat mengeluarkan hingga 860 volt listrik. Itu 650 volt lebih besar dari yang dihasilkan oleh spesies belut listrik yang telah dikenal, Electrophorus electricus.
Penemuan itu dijabarkan dalam jurnal Nature Communications. Belut listrik ini sebenarnya merupakan jenis ikan dengan penampilan mirip belut.
Belut listrik itu dapat tumbuh hingga 2,4 meter. Itu membuktikan bahwa masih banyak yang belum ditemukan di hutan hujan Amazon, kata pemimpin studi David de Santana, seorang rekan peneliti di Museum Nasional Sejarah Alam Smithsonian dalam siaran pers.
Apa itu belut listrik?
Selama 250 tahun, para ilmuwan telah mengetahui bahwa belut listrik hidup di lembah Amazon. Mereka hanya belum tahu berapa banyak spesies yang bersembunyi di sana.
Para ilmuwan sudah lama mengira belut listrik yang ditemukan di rawa-rawa, anak sungai dan sungai di seluruh Amerika Selatan semuanya spesies yang sama. Studi baru menunjukkan bahwa belut yang sebenarnya memiliki tiga spesies yang berbeda.
Ketiga spesies ini terlihat hampir sama secara eksternal dan menggunakan listriknya untuk bernavigasi, berkomunikasi, berburu, dan pertahanan diri. Tetapi ketika para ilmuwan menganalisis 107 sampel, mereka menemukan bahwa ketiga spesies memiliki bahan genetik yang berbeda, bentuk tengkorak yang unik dan tingkat tegangan yang berbeda.
Berdasar penelitian, de Santana dan timnya percaya bahwa ketiga spesies mulai berevolusi dari nenek moyang mereka sekitar 7,1 juta tahun yang lalu. Tegangan belut mungkin dipengaruhi oleh konduktivitas air yang mereka tinggali.
Electrophorus voltai, misalnya, hidup di perairan jernih di dataran tinggi yang tidak menghantarkan listrik dengan baik. Menurut de Santana, tegangan yang lebih kuat dari spesies itu mungkin merupakan adaptasi terhadap konduktivitas air yang buruk.
Ada sekitar 250 spesies ikan yang mampu menghasilkan listrik. Tapi belut listrik adalah satu-satunya yang menggunakan listrik untuk berburu dan untuk pertahanan diri.
Pada 1799, para ilmuwan menggunakan belut listrik sebagai inspirasi dibalik desain baterai pertama. Hewan itu juga menginspirasi tentang cara meningkatkan teknologi dan mengobati penyakit.
Spesies belut listrik yang baru ditemukan dapat mengembangkan sistem unik untuk menghasilkan listrik. Mungkin, itu sistem yang berbeda dari spesies yang ditemukan pertama kali dan mengarah pada lebih banyak penemuan lainnya, kata de Santana.
"Itu benar-benar dapat memiliki enzim yang berbeda, senyawa yang berbeda yang dapat digunakan dalam pengobatan atau dapat menginspirasi teknologi baru," katanya.(dtt)