Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Gerakan Mahasiswa Republik Indonesia (GMRI) Sumut, Abdullah Sitorus mengkritik tajam Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi terkait hilangnya uang Pemprov Sumut senilai Rp1,6 miliar di dalam mobil yang diparkir di halaman Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan, akhir pekan kemarin. Menurutnya, hal itu menjadi bukti bahwa Sumut tidak aman dan visi misi yang ingin membuat Sumut maju, aman, sejahtera dan bermartabat sesuai gagal. Apalagi sepekan setelah peristiwa pelaku juga belum terungkap.
Hal ini dikatakan Abdullah Sitorus, Rabu (18/9/2019). "Di kantornya saja sudah tidak aman, bagaimana di tempat lain. Bagaimana gubernur mau menciptakan dan menjaga keamanan di wilayah lain sementara di rumah sendiri saja tidak aman," tegasnya.
Abdullah menungkapkan, kejadian ini juga menunjukkan Edy sebagai pemimpin gagal mengorganisir maupun membina para stafnya. Sehingga menyebabkan kejadian seharusnya tidak terjadi.
"Secara moral Edy Rahmayadi harus bertanggung jawab kepada rakyat karena itu uang rakyat. Kami menilai dari setahun ini Edi tidak serius dalam memimpin Sumut," tegasnya.
Dia menambahkan, dalam setahun kepemimpinanya, hanya problem yang terus datang. Sementara pembangunan masih minim.
"Jadi, kami menilai lebih baik Edy Rahmayadi Mundur dari jabatannya.
Kami juga mendukung sepenuhnya aparat kepolisian untuk menuntaskan kasus ini sampai kepada titik terang. Sebab, ini menyangkut masalah rakyat," tambahnya.
Seperti diketahui uang Rp1,6 miliar yang hilang di areal pelataran parkir kantor Gubernur Sumut merupakan honor Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).