Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Nilai tukar rupiah menguat di level 14.064/dolar AS pasca Bank Indonesia (BI) memutuskan menurunkan kembali suku bunga acuannya dalam 3 bulan berturut-turut. Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 18-19 September 2019 diputuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,25% dan juga melonggarkan Loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV) bagi kredit properti dan kredit kendaraan bermotor sebesar 5%. Adanya kebijakan ini seiring dengan ketegangan perang dagang antara AS dengan Cina diikuti ketegangan geopolitik yang terjadi di beberapa negara.
Saya kira BI menurunkan suku bunga acuannya berturut-turut 3 bulan terakhir guna mengantisipasi kemungkinan adanya dampak perang dagang dan ketidakpastian ekonomi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi global yang melambat. Inflasi yang rendah, neraca pembayaran yang surplus serta langkah aktif BI dalam menstabilkan nilai tukar, menjadi alasan penurunan suku bunga ini. Rupiah pun saya kira masih berada di zona aman," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Kamis (19/9/2019).
Disisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini mengalami pelemahan 32 poin atau turun 0,512% di level 6.244. Penurunan IHSG hari ini seiring dengan pelemahan saham kategori LQ45 yang turun 0,9%.
Dalam pekan ini, kata Gunawan, saham-saham yang termasuk dalam golongan LQ45 justru tertekan dan bergerak lebih lambat dibandingkan saham lapis 2 dan 3 yang sangat aktif. "Saya kira investor juga harus mencermati pergerakan saham-saham yang berada pada lapis dua dan tiga ini. Tapi tentunya dengan analisis fundamental dan teknikal yang tepat," katanya.
Sementara itu, pergerakan indeks saham global bergerak campuran dimana Dow Jones naik tipis 0,134%, Hangseng turun 1%, Kospi naik 0,512%, Shanghai naik 0,456%, Nasdaq truun 0,105%, dan STI turun 0,149%.