Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Hingga jelang sore hari, Jumat (20/9/2019), demonstrasi mahasiswa terus berdatangan ke DPRD Sumatera Utara. Adalah kelompok yang menamakan diri Aliansi Pergerakan Mahasiswa Kota Medan yang paling akhir tiba. Merupakan gabungan dari berbagai kampus, berjumlah seratusan.
Selain menolak penetapan revisi UU KPK oleh pemerintah bersama DPR RI, sejumlah isu terkait kesusahan yang bakal diderita masyarakat kecil juga ikut diteriakkan aliansi. Diantaranya, penolakan terhadap kenaikan iuran BPJS, desakan pembentukan tim guna mengusut kebakaran hutan di Riau dan Palangkaraya, dan lainnya.
Tentang rencana pemindahan ibukota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur, juga menjadi sasaran protes.
"Seharusnya Jokowi bersabar untuk tidak buru-buru memindahkan ibukota yang biayanya sangat mahal. Triliunan rupiah uang yang akan dihabiskan lebih baik dipakai untuk menutupi defisit BPJS agar iuran tidak dinaikkan," teriak mahasiswa.
Orasi yang diteriakkan secara bergantian diiringi pembacaan Sumpah Mahasiswa dan menyanyikan lagu perlawanan "Darah Juang".
Kepada empat anggota DPRD Sumut yang menerima aspirasinya, diantaranya Irham Buana Nasution (Golkar), aliansi mahasiswa mendesak agar diteruskan ke pemerintah pusat.
Irham menyebutkan kebijakan mengubah UU KPK jangan dilihat sepotong-sepotong hanya pada peristiwa saat ini. Sejak awal berdirinya pada 2004, komitmen memperkuat KPK agar korupsi benar-benar bersih di Indonesia, sudah ada. Termasuk dengan cara merevisi UU.
"Tujuan kita sama, sama-sama ingin memperkuat KPK. Hanya saja posisi kita berbeda," tegas Irham yang juga bekas Ketua Komisi Pemilihan Umum Sumut.
Demonstrasi mahasiswa berakhir dengan damai walau sempat menimbulkan kemacetan lalulintas. Jelang pukul 18.00 WIB demonstrasi berakhir.