Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Muhammad Akhyar, seorang alumni Sekolah Menengah Kejuruan Jurusan Kriya yang berdomisili di Kota Binjai, Provinsi Sumatra Utara, sejak 3 tahun terakhir konsisten mengembangkan pusat produksi karya seni ramah lingkungan melalui pemanfaatan limbah kayu. Lewat usaha "Borna" yang dkelolanya, ia menghasilkan produk-produk kerajinan bernilai ekonomi, seperti tas selempang (sling bag), dompet, pigura dan lukisan.
Untuk mendukung usaha Muhammad Akhyar, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Medan (LPPM Unimed) lewat dosen Unimed yang diketuai Ulfa Nurhayani SE MSi (pendidikan akuntansi) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat untuk mengatasi beberapa tantangan dan kendala yang dialami UMKM Borna. Salah satunya dalam tahapan produksi, di mana dalam memotong kayu masih menggunakan gergaji ukir, sehingga membuat proses produksi lebih lama dan keterbatasan e-commerce yang masih mengandalkan platform media sosial membuat jaringan pemasaran dan tingkat penjualan yang masih rendah.
Dalam keterangan tertulis LPPM Unimed yang diterima medanbisnisdaily.com, Sabtu (21/9/2019), disebutkan pendampingan juga melibatkan dosen lainnya, yakni Andri Zainal PhD (akuntansi) dan Haryadi SKom MKom (teknologi informasi), beberapa mahasiswa Fakultas Eonomi serta perwakilan dari LPPM Unimed, Vivi. Kegiatan dilaksanakan pada 31 Agustus 2019, di Binjai.
Pihak LPPM Unimed juga melakukan pendampingan teknologi tepat guna (TTG) dengan menyerahkan mesin gergaji siku (miter saw) untuk efisiensi dan efektivitas proses pemotongan lempengan kayu berpola bulat, hexagonal dan trapezium. Selain alat, kegiatan ini juga memberikan pelatihan dan pendampingan pengembangan website sebagai salah satu platform e-commerce utama untuk peningkatan pemasaran dan pendapatan mitra.
Muhammad Akhyar menungkapkan rasa terima kasih kepada LPPM Unimed dan sangat bersyukur, terutama dalam hal pemanfaatan website e-commerce di dalam memperluas pangsa pasar, sehingga dapat bersaing dengan produk-produk yang berasal dari Pulau Jawa yang saat ini telah lebih dahulu merajai pangsa pasar nasional dan internasional.