Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Mantan anggota DPRD Sumut, Sutrisno Pangaribuan mengikuti fit and proper tes sebagai bakal calon (Balon) Wali Kota Medan, di DPD PDIP Sumut, Jalan Jamin Ginting, Medan, Minggu (22/9/2019).
Dalam kesempatan itu, ia mengaku ditanya tentang strategi pemenangan apabila di usung oleh PDIP. Sebab, Jokowi-Ma'ruf pada saat Pilpres 2019 kalah. Begitu juga dengan Djarot - Sihar yang kalah di Pilgub Sumut 2018.
Di mana, Djarot - Sihar maupun Jokowi - Ma'ruf Amin diyakini kalah karena politik identitas. Beragama kristen, Sutrisno tak gentar ikut Pilkada Medan yang mayoritas penduduknya beragama muslim.
"Mengatasi politik identitas itu bagaimana calon yang muncul bisa menjadi jawaban atas persoalan masyarakat. Hari ini para pedagang banyak yang mendukung saya, mereka suku minang, agama islam. Tidak masalah, mungkin mereka mendukung karena saya diyakini bisa menjadi jawaban atas persoalan mereka," paparnya.
Diakuinya selama menjadi anggot DPRD Sumut kerap bersinggungan dengan para pedagang mulai dari pedagang aksara hingga pedagang eks warkop elisabeth.
"Bersama pedagang pasar aksara saya datang ke Jakarta untuk mencari kejelasan. Mereka tidak membedakan agama, saya diterima dengan baik," paparnya.
Ia pun mengaku ditanya tengang komitmen memenangkan PDIP Kota Medan pada Pemilu 2024.
"PDIP hari ini 20 % atau 10 kursi di DPRD. Kalau saya jadi kepala daerah dari PDIP, kursi kita upayakan naik menjadi 30 % atau 15 kursi. Caranya dengan memberdayakan PAC," bebernya.
Sutrisno mengaku mengosongkan kolom calon wali kota dan wakil wali kota di formulir pendaftaran yang diantarkannya ke tim penjaringan DPC PDIP.
"Saya ini kan kader, jadi terserah partai menempatkan saya di mana," ucapnya.