Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Keluarga anggota DPRD Sumatera Utara, Franky Partogi Wijaya Sirait (30), adalah salah satu yang "sengsara" akibat "serbuan" asap kiriman akibat kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau. Katanya, Sabtu malam lalu (21/9/2019), terpaksa isterinya harus diinapkan di rumah sakit. Salah satunya karena saluran pernafasannya terganggu. Penyebabnya, udara di Kota Medan yang tercemar asap.
Kata Partogi, bersama isterinya yang tengah hamil ada banyak warga saat itu yang datang berobat ke RS akibat gangguan kesehatan yang sama. Infeksi Saluran Pernapasan Atas atau ISPA. Tak cuma orang tua atau kalangan usia dewasa, juga anak-anak. Sampai-sampai pihak RS dan pasien kelimpungan akibat ruangan yang penuh pasien.
"Sampai hari ini (Senin, 23/9/2019) isteriku masih opname di RS atas saran dokter, agar terhindar dari udara yang sudah penuh asap," ungkapnya kepada medanbisnisdaily.com kemarin.
Bukan tidak mungkin hal serupa juga terjadi di RS-RS lainnya. Kewalahan melayani pasien yang terpapar asap.
Dari pengalaman tak baik itu, Franky yang berasal dari Fraksi PDI Perjuangan meminta agar dampak kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau menjadi perhatian bagi Pemprov Sumut. Karena berbatasan langsung dengan beberapa kabupaten, seperti Labuhanbatu Selatan, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Labuhan Batu dan sebagainya.
Terangnya, pemerintah dan warga di wilayah tersebut wajib waspada dan antisipatif. Tetap memantau potensi titik-titik api. Dalam situasi cuaca ekstrem panas saat ini, potensi terjadinya karhutla cukup tinggi. Bila petugas penjaga hutan (Polsushut), penduduk serta lembaga-lembaga terkait tidak mampu menjalankan pengawasan, bisa melebar ke wilayah lainnya.
"Peran serta semua pihak dibutuhkan untuk menjaga dan mencegah hal itu.
Termasuk warga, karena secara langsung bisa mengganggu kesehatan seperti ISPA akibat kabut asap karhutla," tuturnya.
Dihimbaunya, warga yang beraktifitas di siang hari harus memproteksi diri dengan menggunakan masker, penutup kepala dan badan secara baik. Segera berobat bila merasa mendapat gangguan kesehatan.
Agar tidak jatuh korban lebih banyak dia menyarankan sementara waktu ini sekolah-sekolah diliburkan. Sampai kesehatan udara kembali normal.
"Harapan kita semoga bencana karhutla yang saat ini sudah menjadi tragedi yang sangat mengkhawatirkan dapat segera teratasi," tegas Franky.
Karena kebakaran hutan dan lahan di Indonesia seperti peristiwa tahunan yang secara rutin terjadi, dia meminta pemerintah secara tegas menyatakan sanksi pidana berat bagi para pelaku pembakaran.