Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Jarak pandang yang rendah akibat kabut asap yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih membuat operasional sejumlah bandara di Sumut lumpuh. Hal ini pun membuat sejumlah penerbangan harus dibatalkan, bahkan ada yang ditutup, seperti yang terjadi di Bandara Aek Godang, Kabupaten Padang Lawas Utara dan Bandara Ferdinan Lumbantobing di Kabupaten Tapanuli Tengah.
Menurut Branch Communication and Legal Manager Bandara Kualanamu, Wisnu Budi Setianto, hari ini ada 2 penerbangan di Bandara Kualanamu yang dibatalkan yakni QG 1900/QG 1901 (Citilink) tujuan Kualanamu-Malikus Saleh Lhokseumawe dan QG 1910/QG 1911 (Citilink) tujuan Kualanamu-Gunung Sitoli.
"Pembatalan masih karena kabut asap akibat karhutla yang membuat jarak pandang di bandara tujuan rendah," katanya, Selasa (24/9/2019).
Wisnu mengatakan, update dari Stasiun BMKG Bandara Kualanamu terkait kondisi jarak pandang atau visibility di beberapa bandara di Sumatra Utara yakni Kualanamu sekitar 2.500 meter (kabut asap), Gunung Sitoli sekitar 3.000 meter (kabut asap), Aek Godang sekitar 700 meter (kabut asap), Silangit sekitar 3.000 meter (kabut asap) dan Ferdinand Lumbantobing Sibolga sekitar 2.800 meter (kabut asap).
Merujuk pada rendahnya jarak pandang, kata Wisnu, pihaknya terus mengingatkan kepada operator di bidang penerbangan untuk mematuhui prinsip 3S+1C yakni safety, security, services, dan complaince.
Wisnu kembali menekankan, manajeman PT Angkasa Pura II (Persero) terus melakukan langkah komunikasi dan koordinasi kepada Otoritas Wilayah II, BMKG, PT Airnav Indonesia, instansi pemerintah, dan seluruh maskapai.
"Itu dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan keselamatan operasi penerbangan serta keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan Bandara Kualanamu," katanya.