Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pintor Sitorus, anggota DPRD Sumut dari Fraksi Gerindra menjadi korban keganasan oknum kepolisian saat demonstrasi mahasiwa yang berujung bentrokan di DPRD Sumut, Selasa (24/9/2019).
Pintor dipukul oleh oknum intel kepolisian karena dianggap merekam dan memfoto insiden penangkapan mahasiswa yang dianggap provokator sehingga kericuhan terjadi.
Sekretaris DPD Gerindra Sumut, Robert L Tobing, mengungkapkan Pintor sedang mempertimbangkan untuk melaporkan insiden pemukulan itu kepada Bidang Propam Polda Sumut.
"Terkait sikap partai, dari yang kami peroleh info dari fraksi baha pihak propam cukup koperatif dan Pintor Sitorus mempertimbangkan utk melaporkannya (ke propam). Kita tunggu saja, mudah-mudaban ada solusi terbaik agar masalah ini terselesaikan secepatnya," katanya, ketika dikonfirmasi, Kamis (26/9/2019).
Gerindra, kata dia, sangat menyesalkan kejadian tersebut. Di mana, partai lewat fraksi sudah menyatakan sikap dan protes dan telah melaporkan kejadian tersebut ke pimpinan dewan.
"Ini preseden tidak bagus bagi lembaga DPRD. Kita heran, bagaimana mungkin seorang anggota DPRD Sumut bisa dipukuli oleh oknum polisi. Apa tidak tau bahwa yang dipukuli itu seorang anggota dewan. Siapapun itu kiranya tidak bisa asal main pukul begitu," terangnya.
"Tentu kita mendukung fraksi Gerindra dan kita juga akan minta fraksi melaporkan kejadian dan langkah-langkah yang diambil tersebut. Semoga dan berharap dikemudian hari tidak terulang hal-hal yang demikian," imbuhnya.
Seperti diberitakan, karena merekam moment penangkapan mahasiswa yang diduga menjadi provokator kericuhan saat aksi unjukrasa, Selasa (24/9/2019). Pintor Sitorus anggota DPRD Sumut dari Fraksi Gerindra dipukuli oleh oknum kepolisian.
Pintor Sitorus tampak pasrah saat dipukuli aparat kepolisian di basement mobil gedur DPRD Sumut. Saat yang bersamaan, rombongan anggota DPRD Sumut dari Gerindra melintas dekat basement dan melihat Pintor Sitorus sedang dipukuli.