Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pemerintah AS menyatakan tidak memiliki rencana untuk memblokir perusahaan Cina listing di bursa AS.
"Pemerintah AS tidak berencana melarang perusahaan Cina memperdagangkan sahamnya di bursa AS pada saat ini," papar Juru Bicara Departemen Keuangan AS Monica Crowley seperti dilansir Bloomberg, Minggu (29/9/2019).
Pernyataan tersebut disampaikan menyusul kabar bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump tengah mempertimbangkan melakukan delisting atas perusahaan-perusahaan Cina di bursa AS. Langkah itu menjadi upaya membatasi investasi AS di perusahaan asal Negeri Panda.
Pada Jumat (27/9), Reuters melaporkan kabar tersebut membuat indeks bursa besar AS turun. Saham Intercontinental Exchange Inc, pemilik NYSE, turun 1,88 persen sedangkan Nasdaq Inc anjlok 1,7 persen.
Adapun saham Alibaba merosot 5,15 persen, JD.com turun 5,95 persen, dan Baidu Inc jatuh 3,67 persen. Sementara itu, saham iShares China Large-Cap ETF ditutup melemah 1,15 persen.
Hubungan ekonomi AS-Cina tidak menunjukkan perbaikan menyusul mandeknya negosiasi untuk mengakhiri perang dagang antara kedua negara. Sengketa dagang ini telah berkontribusi memperlambat pertumbuhan ekonomi global.
Sumber Reuters mengungkapkan tujuan delisting adalah untuk mengatasi strategi sipil-militer yang dianut perusahaan teknologi Cina, menghadapi program Made in China 2025, dan makin meluasnya pengawasan Beijing di Xinjiang. (bisnis.com)