Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat.Warga Desa Securai Selatan dan Securai Utara, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, Minggu (29/9/2019) mendadak heboh. Mereka digegerkan dengan penemuan kerangka manusia di paret lahan perkebunan kelapa sawit milik Mardianto (51) di Dusun Titi Panjang, Desa Securai Utara.
Kerangka manusia yang berserakan dengan pakaian yang masih melekat, celana piama warna merah bermotif bintang dan baju bewarna hitam berlumpur, bermula ditemukan pemilik ladang, Mardianto sekitar pukul 09.30 WIB, saat ia mengontrol perkebunan kelapa sawitnya.
"Wah, geger, dua Desa geger karena ada penemuan sosok mayat yang sudah membusuk, tinggal kerangkanya, bagian kepala sudah jadi tengkorak, makanya warga ramai - ramai melihat untuk mencari tau, mayat siapa yang ditemukan," ungkap Anto dan Sumarni, warga Desa Alur Jo Securai Selatan.
Kapolsek Pangkalan Brandan, Langkat, IPTU Dahnial Saragih yang turun ke lokasi penemuan melakukan olah TKP.
Setelah dilakukan penyidikan, kerangka manusia yang ditemukan itu merupakan mayat seorang nenek bernama M Resi Boru Marpaung (73) penduduk Gang Bhakti Desa Air Hitam Kecamatan Gebang, Langkat.
Menurut Kapolsek Pangkalan Brandan AKP Dahnial Saragih, pengakuan saksi atas nama Ahmad Kamarudin Sitanggang (38) penduduk Titi Panjang Securai Selatan, beliau mengaku, jasad nenek tersebut merupakan ibu kandungnya yang sudah lebih dari 7 hari tidak pulang.
"Saksi, yakni anak kandungnya mengakui, jasad yang tinggal tulang merupakan ibu kandungnya," sebut AKP Dahnial Saragih.
Sebelumnya, saksi Ahmad Kamarudin Sitanggang mengaku, orang tuanya mengindap kepikunan, beliau semasa hidupnya sering mencari lidi/urat daun kelapa sawit. Dan sejak orang tuanya menghilang, ianya telah mencarinya kemana - mana, namun tidak ketemu. Bahkan ianya sudah menyiarkan peristiwa kehilangan orang tuanya melalui berita sosial media.
Dugaan masyarakat yang menemukan jasad nenek naas itu, korban diserang binatang, hingga dagingnya dimakan binatang yang ada disemak rawa- rawa kebun sawit.