Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tanah Karo. Saluran drainase Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum) di ibu kota Kabupaten Karo, Kota Kabanjahe buruk. Tidak maksimal fungsi parit ruas kiri-kanan jalan, merupakan faktor utama penyebab luberan air ke badan jalan ketika hujan datang.
Hal yang terus menerus terjadi dan berulang itu, sampai saat ini belum mendapat penanganan serius dari pihak terkait. Sejumlah pejalan kaki dan pengendara kenderan mengeluhkan kondisi tersebut. Pengerukan parit yang dilakukan oleh pekerja di kawasan Simpang Tiga Mesjid Kabanjahe yang sudah sering dilakukan, ternyata belum menyelesaikan masalah.
“Jangankan untuk menyeberang jalan, kolam dadakan sementara akibat kiriman air hujan dari hulu disertai sampah, tentunya menjadi masalah yang urgen bagi masyarakat. Tidak tulah kalau pemerintah daerah ini tidak ambil pusing,” ujar Anton Karo-Karo kepada medanbisnisdaily.com, Selasa(1/10/2019) siang, usai hujan mereda.
Warga lainnya, Jasman Sembiring juga mengatakan hal yang tidak jauh berbeda. Mewakili masyarakat lainnya, ayah dua anak ini juga menuturkan kekesalannya. Menurutnya tidak jarang masyarakat pengguna jalan, khususnya pejalan kaki terciprat air dampak laju kenderaan yang dikemudikan supir yang kurang beretika dalam berkendara.
“Mungkin karena pejabat naik mobil dengan kaca tertutup maka mereka tidak prihatin dengan masalah yang dihadapi masyarakat. Tidak jarang terdengar sumpah serapah seiring menyebut nama hewan oleh pejalan kaki terhadap pengendara kenderaan baik roda dua, empat, atau lebih yang melaju kencang,” ujar Jasman Sembiring.
Sementara itu, Kepala Seksi Jalan dan Jembatan Bina Marga, Dinas PUPR Pemkab Karo, Binar Tarigan kepada medanbisnisdaily.com melalui telepon selularnya mengatakan perihal perawatan dan pemeliharaan Jalinsum merupakan gawe Balai Besar Jalan Nasional (BBJN). Walau demikian lanjut BInar, pihak Pemda Karo akan melakukan koordinasi lebih lanjut sehingga masalah teratasi.