Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Suasana di Papua hingga saat ini masih terus mencekam. Hal itu membuat sejumlah warga pendatang, terutama dari Sumatra Utara, ketakutan dan trauma. Sebagian besar, bahkan berniat untuk pulang ke Sumut. Namun karena sulitnya pesawat dan banyaknya pengungsi, niat itu tidak bisa diwujudkan
Demikian diceritakan Maruntung Sihombing kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (1/10/2019). Maruntung merupakan seorang guru yang sudah 6 tahun mengabdi di Kabupaten Lanny Jaya, Papua.
Dijelaskannya, ada seribuan masyarakat Sumut di Papua. Sebagian di antaranya adalah guru yang mengajar di sejumlah kabupaten di Papua. Konflik yang terjadi di Papua pun membuat mereka harus mengungsi di Jayapura.
"Kami mengungsi di Sentani, Jayapura. Tapi masih ada yang bertahan di Wamena. Karena pesawat susah dan jumlah pengungsi membludak. Saya pun baru kemarin sampai di Sentani," kata Maruntung.
Dikatakan Maruntung, sejauh ini yang ia dengar, ada satu orang warga Sumut yang tewas. Meski begitu banyak yang harta bendanya terbakar.
"Kami berharap Gubernur Sumatra Utara membantu kami, karena Gubernur Sumatra Barat sudah mengamankan warganya yang ada di Papua," kata Maruntung.
Saat ini, sambung Maruntung, ia fokus menjaga anak-anak dan ikut ronda, khawatir ada kerusakan atau penyerangan tiba-tiba, akunya.