Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Demonstrasi ribuan buruh atas nama Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Rabu (2/10/2019) berlangsung damai, di DPRD Sumatra Utara, Jalan Imam Bonjol, Medan. Tiba pada pukul 11.49 WIB, berakhir pukul 11.40 WIB. Mereka tiba dengan menggunakan kendaraan roda empat dan sepedamotor.
Ketua KSPSI Sumut, Sabam Parulian Manalu, mengatakan, ada tiga tuntutan terkait kepentingan buruh yang harus dipenuhi pemerintah. Pertama, batalkan revisi UU Ketenagakerjaan No 13/2003, batalkan kenaikan iuran BPJS dan hapuskan PP 78/2015 yang mengatur tata cara penghitungan kenaikan upah.
Kata Sabam, oleh pemerintah di bawah pimpinan Jokowi sesungguhnya ketiga tuntutan tersebut sudah didengarkan dan akan dipertimbangkan untuk dipenuhi. Mereka ingin agar DPRD Sumut memastikan pemerintah memenuhinya.
"Kami minta kepada DPRD Sumut memastikan kepada buruh bahwa tuntutan tentang pembatalan kenaikan iuran BPJS, revisi UU Ketenagakerjaan dan penghapusan PP 78 dipenuhi pemerintah," tegas dia dalam orasinya.
Namun tidak hanya meneriakkan ketiga tuntutan tersebut, KSPSI juga menegaskan dukungannya terhadap pelantikan Jokowi menjadi Presiden RI untuk kedua kalinya. Mereka meminta agar tidak ada satupun yang coba menghalang-halangi pengukuhannya pada 20 Oktober mendatang.
"Kami bersama Jokowi, yang coba-coba menghalangi pelantikan Jokowi menjadi presiden keduakalinya berhadapan dengan kami," ungkapnya.
Itu sebabnya Sabam sangat menyesalkan terjadinya demonstrasi mahasiswa yang diwarnai kericuhan. Terlebih lagi melibatkan pelajar atau siswa SMA/SMK. Mereka diprovokasi keluar dari sekolah dan terlibat melakukan tindak kerusuhan.
Seharusnya, terangnya, mahasiswa belajar dari cara buruh dalam berdemonstrasi. Agar damai dan terhindar dari perilaku rusuh. Tidak merusak kepentingan publik, tidak mengobrak-abrik fasilitas umum dan berlangsung aman.
"Kami minta seluruh kepala sekolah yang membiarkan siswanya ikut berunjukrasa dan melakukan kerusuhan dipecat," teriak Sabam.