Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Tujuh mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi (ALAMP AKSI) berunjuk rasa di DPRD Sumut, Kamis (3/10/2019). Mereka mempertanyakan kapasitas Ria Telaumbanua yang seorang dokter menjabat Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sumut.
Ria Telaumbanua yang belum lama dilantik Gubernur Edy Rahmayadi, dinilai tidak pantas mengurusi pariwisata Sumut. Bukan keahliannya sebagai seorang praktisi medis. Bukan malah bagus, dikhawatirkan pariwisata Sumut akan kian amburadul bila dia dipertahankan memimpin Dinas Pariwisata.
"Masih banyak sumberdaya manusia di Sumut yang bisa mengelola pariwisata dengan baik. Tinggal menunggu kehancuran jika Ria Telaumbanua tetap memimpin, dia harus tahu diri," ungkap Ketua PB ALAMP AKSI, Eka Armada Danu Saptala, dalam orasinya.
Eka menyayangkan kebijakan Edy yang memilih Ria hanya berdasarkan kekerabatan. Berbau nepotisme. Jika hal itu dipertahankan Sumut Bermartabat tidak akan terwujud. Apalagi Ria pernah terindikasi terlibat penyelewengan dana saat menjabat Dirut RS Djasamen Saragih di Pematang Siantar.
Eka menegaskan agar gubernur mengganti Ria sebagai kepala dinas.
Anggota DPRD Sumut dari Fraksi PAN, M Faisal, menyatakan persetujuannya terhadap pernyataan ALAMP AKSI. Pariwisata di Sumut yang kaya akan potensi wisata, seperti Danau Toba, sangat disayangkan jika tidak dikelola dengan baik. Oleh orang-orang yang tepat.
"Ada Danau Toba dan destinasi wisata yang cukup menarik wisatawan di Sumut yang belum dikelola maksimal. Sayang jika tidak dikelola orang yang tepat," ungkap Faisal.
Dia berjanji akan menyampaikan persoalan sebagaimana disuarakan ALAMP AKSI saat komisi atau alat kelengkapan dewan sudah terbentuk.