Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sebanyak 106 peserta mengikuti pelatihan dan uji sertifikasi ahli muda teknik jalan dan teknik jembatan yang digelar Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sumut bekerjasama dengan Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) Sumut, di Balai Diklat PU Wilayah I, Jalan Busi Medan, Senin (7/10/2019).
Sebanyak 26 peserta, kata Kabid Bina Konstruksi Dinas BMBK yang juga Ketua Panitia, Syahrial Effendi, diantaranya berasal dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN). Keikutsertaan ASN itu sejalan dengan UU 2 Tahun 2017 tentang Jasa Kostruksi pasal 70 yang mengamanahkan seluruh yang berperan dalam jasa konstruksi Indonesia, harus bersertifikat kompeten.
Kepala Dinas BMBK Sumut, Effendy Pohan, membuka resmi pelatihan dan uji sertifikasi yang berlangsung hingga Sabtu (12/10/2019) itu. Dia berharap agar seluruh peserta mengikuti tahap demi tahap materi pelatihan dan uji sertifikasi itu.
"Kami berharap semua bisa lulus dan mendapatkan sertifikat keahlian teknik jalan dan jembatan tingkat muda yang diterbitkan LPJK. Tetapi begitu pun, sepenuhnya menjadi kewenangan para penguji dari HPJI setelah nantinya melalui proses akhir dari asesor LPJK," ujar Effendy Pohan.
Kegiatan tersebut, kata Effendy, sejalan dengan visi Presiden RI, Joko Widodo, mencetak SDM unggul dan juga sejalan dengan visi Gubsu Edy Rahmayadi dan Wagubsu Musa Rajekshah antara lain SDM Sumut yang bermartabat serta amanah UU Jasa Konstruksi. "Untuk itu mohon agar kegiatan ini serius diikuti," sebutnya.
Hingga tahun 2023, Pemprov Sumut menargetkan tenaga kerja konstruksi bersertifikat kompeten, dapat mencapai 2.000 orang. Untuk itu dinas-dinas yang lain di Sumut, diharapkan terus aktif melaksanakan pelatihan dan uji kompetensi. "Kalau ini lulus semua, kami mencatatkan 260 tenaga kerja konstruksi bersertifikat," tambah Pohan.
Terkait 26 ASN yang mengikuti kegiatan itu, Effendy Pohan menyebut hal itu sebagai bentuk terbangunnya persaingan yang sehat antara semua pihak yang berperan dalam konstruksi. "Dan semua kami pikir harus terus mengasah kemanpuannya. Siapa yang tidak mau, sudah pasti ketinggalan," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Provinsi (LPJKP) Sumut, Tonggo P Siahaan, mengapresiasi pelatihan dan uji sertifikasi itu karena sangat penting menggenjot jumlah tenaga kerja konstruksi bersertifikat di Indonesia, khususnya di Sumut.
Dia secara khusus berpesan agar para peserta serius mengikutinya. "Sebab banyak sekarang yang mengaku penilai ahli proposal teknis, padahal dia bukanlah orang teknik. Ini menjadi persoalan dan sangat miris kita. Karenanya kita-kita di sini yang kami pikir harus memerangi itu," sebut Tonggo.
Sementara itu, Sekretaris HPJI Sumut, Burhan Batubara, menyebutkan pelatihan dan uji sertifikasi itu terdiri dari 7 modul, dimana materinya adalah hal-hal yang selalu ditemui di konstruksi jalan dan jembatan dan juga transportasi.
"Kami juga mengapresiasi sesuai dengan aturan yang sekarang ASN pun sudah harus memiliki sertifikat kompetensi. Itulah makanya mulai tahun ini dan ke depan sudah masuk dalam uji kompetensi," pungkas Burhan.