Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Jabatan Direktur Utama definitif atau tetap PT Bank Tabungan Negara (BTN) saat ini masih kosong. Sebagai gantinya, hingga saat ini jabatan tersebut masih dijalankan oleh Direktur Commercial Banking Oni Febriarto Rahardjo sebagai Pelaksana Tugas Harian (Plh).
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Gatot Trihargo mengatakan, 18 Oktober mendatang pihaknya sebagai pemegang saham mayoritas akan menunjuk Dirut BTN dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) BTN.
Namun, Gatot enggan membeberkan kandidat pengisi jabatan nomor satu di bank pelat merah tersebut.
"Nanti RUPSLB 18 Oktober 2019. (Kandidatnya) dari dalam dan luar BTN," ujar Gatot di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (7/10/2019).
Lalu, ia mengatakan, meski Kementerian BUMN sudah mengantongi nama-nama yang menjadi kandidat, pihaknya belum memberitahukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Belum (dilaporkan ke Jokowi)" tuturnya.
Namun, ia menjelaskan, kandidat terpilih sebagai Dirut BTN itu harus mampu menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya pelepasan unit usaha syariah BTN ke PT Bank Syariah Mandiri yang rencananya dilakukan tahun ini.
Rencana tersebut dicetuskan agar BTN bisa fokus pada pembiayaan atau kredit rumah rakyat yang selama ini menjadi inti bisnisnya. Selain itu, kebutuhan rumah (backlog) yang masih tinggi juga mendorong BTN agar fokus dan melepas anak usaha syariahnya itu.
"Lebih baik digabung (dengan BSM) biar efisien. Kalau kita tahu closing backlog BTN itu tantangannya. Lalu (tantangan lain) soal governance yang ada supaya tata kelola Pedoman Standar Akuntansi Keuangan atau PSAK71 (bisa berjalan)," tandas Gatot. dtc