Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindakan Kekerasan (Kontras) Sumatra Utara (Sumut) mencatat, banyak aktivis di provinsi ini yang mengalami tindakan kekerasan saat mendampingi masyarakat. Setidaknya jumlahnya ada puluhan.
"Bayangkan saja kalau ada penggusuran paksa di lahan petani. Biasa teman-teman itu pasti bentrok dan luka-luka. Plus dapat ancaman pidana karena melawan aparat negara/pengrusakan," kata Koordinator Badan Pekerja Kontras Sumut, Amin Multazam kepada medanbisnisdaily.com, Rabu (9/10/2019).
Dijelaskannya, sejauh ini Kontras Sumut sedang mendampingi 3 kasus kekerasan yang dialami aktivis petani.
Disinggung soal almarhum Golfrid Siregar yang diduga dibunuh sekaitan dengan aktivitasnya di Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumut, Amin menjelaskan, dalam 3 tahun terakhir belum ada kejadian yang sampai menyebabkan ada aktivis yang meninggal dunia.
"Seingat saya, 3 tahun terakhir tidak ada yang sampai meninggal. Soal Golfrid, kita sama-sama tunggu hasil autopsi," jelas Amin.