Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Marelan. Hujan kembali turun, Rabu (9/10/2019) sore, membuat sejumlah warga di Kecamatan Medan Marelan dan Medan Labuhan dicekam ketakutan. Karena sisa banjir akibat curah hujan yang relatif tinggi pada Rabu dinihari hingga siang belum juga surut.
Pantauan medanbisnisdaily.com, Rabu sore, genangan air sebetis orang dewasa masih terlihat di Jalan Marelan Rayam Pasar 3 dan 4m Medan Marelan, sehingga mengakibatkan kemacetan lalu lintas.
Laju kenderaan bermotor juga tampak pelan dan padat merayap. Sedangkan pemilik toko sudah banyak yang tutup, karena memperkirakan warga yang berbelanja enggan untuk singgah membeli barang yang didagangkan.
Banjir akibat turunnya hujan juga merendam kawasan di lingkungan 2 hingga 12 Kelurahan Tangkahan, Kecamatan Medan Labuhan. Di daerah ini banyak rumah warga terendam air hingga menganggu aktivitas warga. Sejumlah gedung sekolah dasar terendam air mengakibatkan banyak siswa terpaksa tidak masuk sekolah.
Rosmaida Simbolon (52) warga Gang Inpres, Kelurahan Tangkahan, Kecamatan Medan Labuhan, mengatakan, kondisi hujan lebat kerap menimbulkan banjir, karena belum beresnya saluran drainase serta kurangnya daerah resapan air di kawasan hilir. "Apabila hujan terus berlanjut, dikhawatirkan banjir terus merendam pemukiman warga," ujarnya.
Anggota DPRD Medan, Sudari kepada medanbisnisddaily.com, mengatakan, persoalan banjir di kawasan utara Kota Medan sudah lama terjadi, khususnya di Kelurahan Tangkahan, Medan Labuhan. Banjir yang kerap terjadi berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat, seperti iritasi kulit dan gatal-gatal.
Politikus PAN ini juga menyesalkan, banjir yang terjadi terindikasi adanya pencemaran limbah diduga dari KIM. Karena air yang merendam pemukiman warga sudah warna kehitaman.
"Masalah banjir yang terjadi di Kelurahan Tangkahan dan beberapa wilayah lainnya di wilayah Medan Utara akan menjadikan pokok pikiran bagi anggota dewan dari Dapil 2 untuk memprioritaskan masalah banjir," ujarnya.