Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatra Utara (Sumut), Edy Rahmayadi kesal kepada panitia
peringatan Hari Pangan se-Dunia yang ke-39, sekaligus Hari Krida Pertanian ke-47, di Lapangan Merdeka, Medan, Rabu (9/10/2019). Kekesalan itu disampaikan Edy saat membuka acara yang diikuti 1.500 peserta tersebut.
Edy mengaku tidak suka bila peringatan ini digelar dengan acara seremonial. Menurutnya, peringatan itu harusnya berupa evaluasi masalah-masalah yang dihadapi Sumut terkait pertanian dan peternakan.
"Tahun depan maunya dibuat di acara tertutup. Acaranya evaluasi. Bukan seperti ini, kesannya ngabiskan uang saja," kata Edy.
Edy menjelaskan, situasi pertanian di Sumut sebenarnya sedang gawat. Pasalnya luasnya lahan di Sumut, termasuk hutan dan curah hujan yang cukup tidak disertai dengan produksi pertanian yang maksimal.
"Saya sudah injak 34 provinsi di Indonesia. Sumut ini paling layak sebagai daerah surplus pertanian. Kalau di Jawa tanahnya retak karena tak hujan. Di sini hampir setiap hari hujan," katanya.
Sumut Bermartabat
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (KPP) Sumut, Azhar Harahap, mengatakan, Hari Pangan se-Dunia dan Hari Krida Pertanian tingkat Sumut itu menjadi momentum semangat baru untuk mewujudkan pangan yang tersedia di Sumut dengan harga yang terjangkau.
Acara itu berlangsung 1 hari saja dan diikuti 1.500 peserta mulai dari instansi pemerintah, Dekranasda, UMKM, dan stakeholder lainnya.
"Kita mengkampanyekan semangat kita meningkatkan produktivitas pangan kita dengan harga terjangkau, sebagaimana sesuai dengan visi misi Sumut Bermartabat," ujarnya.