Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kisaran. Pemuda dan mahasiswa diajak untuk berkarya dalam rangka memberikan kontribusi bagi program pembangunan di Kabupaten Asahan. Hal tersebut dipaparkan oleh Rosmansyah dan Winda saat meladeni forum interaktif bersama mahasiswa yang difasilitasi oleh Partai Perindo Asahan disela proses penyerahan berkas pendaftaran paslon balon Bupati Asahan, Senin (14/10/2019) sore.
Pada kesempatan pertama, seorang mahasiswa dari Universitas Asahan (UNA) bertanya tentang komitmen keduanya dalam rangka mengembangkan ekonomi masyarakat Kabupaten.
Rosmansyah menyebutkan, dana di Badan Pengembangan Ekonomi Kreatif di tingkat nasional pertahunnya kembali ke negara Rp 10 miliar. Artinya itu menunjukkan ketidakmampuan pengelolaan.
"Dalam rangka pengembangan ekonomi kreatif, oleh sebab itu kalau nanti amanah itu jatuh ke kami, kita akan melakukan proses penguatan anak-anak muda kita baik ormas dan lain sebagainya dalam rangka memikul tanggung jawab itu, bagaimana ekonomi kreatif bisa tumbuh dan berkembang di seluruh penjuru Kabupaten Asahan," ujarnya.
Pada bidang lain Rosmansyah menambahkan, adapun potensi Asahan yang bisa dimanfaatkan saat ini adalah dengan memanfaatkan keberadaan sekolah tinggi berbasis teknologi seperti STMIK Royal Kisaran, untuk dijadikan salah satu daya ungkit ekonomi. Caranya mendorong mahasiswa agar lebih berpeluang menciptakan karya digital seperti terobosan pembuatan layanan start up bagi mahasiswa yang hasilnya bernilai ekonomis.
Sementara itu Husni Pane, seorang mahasiswa dari sekolah kesehatan menanyakan solusi mengatasi persoalan stunting dan angka kematian pada ibu melahirkan.
Dalam kesempatan ini Rosmansyah menyebutkan jika nanti menjadi kepala daerah di Asahan, maka ia akan menyiapkan satu mobil ambulans untuk seluruh kelurahan dan desa di Kabupaen Asahan.
"Diantara persoalan itu ternyata ketika dibawa dari rumah mau bersalin itu infrastruktur jalan kita tidak memungkinkan sehingga goncangan dan lain sebagainya ibunya tak stabil, ketika ingin ditangani itu penyebabnya. Dalam pola pembangunan semesta berencana menuju asam berkemajuan, kami sudah jabarkan beberapa poin yang menjadi solusi bagaimana kita mendesain rumah tunggu kelahiran itu menjadi salah satu titik penting dalam penanganan yang perbaikan gizi," ujarnya.
Bakal calon wakil bupati Asahan, Hj Winda Fitrika, juga mengungkapkan sejauh ini masyarakat Kabupaten Asahan tak susah untuk diajak berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam rangka ikut berkontribusi dalam pembangunan.
"Pengalaman saya delapan tahun di PKK, masyarakat mudah diajak untuk berkolaborasi. Yang susah itu kalau pejabatnya tak mampu untuk mengontrol atau mendampingi program itu. Makanya kalau kami nanti dipercaya nanti Insha Allah kami empatkan orang ataupun pejabat yang benar benar punya SDM mumpuni," ucap mantan istri Bupati Asahan ini.