Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Kisaran. Yudi Efrinaldi (30) memang belum lama menjadi penjual es. Namun dia juga tak bisa disebut pelaku usaha baru di bidang kuliner kaki lima di Kota Kisaran, Kabuppaten Asahan, Sumatra Utara. Hasil dagangannya juga tak sembarangan. Sehari dia bisa menjual lebih dari 2.000 bungkus es mulai pukul 11 siang hingga 10 malam. Sehari, omsetnya bisa tembus belasan juta rupiah.
Yudi, memulai usahanya itu sejak memasuki Ramadhan kemarin atau sekitar Juni 2019 di kawasan Stadion Mutiara Kisaran, persis di Jalan Madong Lubis, Kelurahan Selawan, Asahan. Seorang pelanggan bernama Husni Mustofa mengaku sering memarahinya karena jarang bisa membeli es buatannya itu. Karena cepat habis.
“Di sepanjang jalan ini banyak yang jualan menu es untuk buka puasa, tapi cuma es yang kau jual yang paling cepat habis. Aku mau belik sampai gak bisa. Memang gak beres es kau ini,” kata Yudi menirukan ucapan Husni kepadanya saat berbincang kepada medanbisnisdaily.com Sabtu (19/10/2019).
Terinspirasi dari Husni, membuat Yudi langsung berpikir kreatif untuk menamakan dagangannya itu menjadi “Es Gak Beres”. Selepas Ramadhan, dia kemudian gencar memanfaatkan promosi di platform digital sosial media.
“Saya habis-habisan memperkenalkan nama ini di sosmed. Caranya dengan bantuan kawan-kawan juga. Rupanya itu berhasil. Banyak orang yang penasaran. Kemudian saya bikin lagi strategi pemesanan es secara online lewat Whatsapp bisa diantar ke alamat pemesan gratis tanpa biaya ongkir,” ujar lelaki yang sempat berjualan bubur ayam itu dan menginisiasi kehadiran startup ojek online lokal di Kisaran.
Mendadak minuman es dengan aneka rasa buah ini cepat viral lewat promosi di dunia maya maupun dari cerita mulut ke mulut. Sasaran konsumennya para pelajar, karena dia membuka usaha dekat kawasan pendidikan. Yudi terus berakselerasi dengan memunculkan varian rasa baru, ditambah dengan tampilan bungkus kekinian.
“Es Gak Beres bukan nama jenis minuman, seperti es kelapa, rumput laut, koteng dan lain lain. Ini brand merek. Es ini seperti minuman segeran jelly berisi aneka macam buah, cocok diminum untuk siapa saja,” kata Yudi.
Penamaan branding "Es Gak Beres" yang tak lazim tersebut, saat ini boleh dikatakan mengantarkan Yudi di puncak kesuksesan bisnisnya. Orang dibuat penasaran dengan sebutan yang dia buat. Bahkan di beberapa tempat banyak yang meniru nama itu hingga akhirnya membuat ia mematenkan merek dagangnya ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum damn HAM.
“Mulanya nama itu banyak yang bully. Kita diejek, disepelekan. Sekarang sudah viral banyak yang meniru usaha ini bahkan penamaannya mentah mentah. Belajar dari situ nama Es Gak Beres ini cepat saya patenkan sebagai Haki,” katanya.