Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon Menteri Pertahanan (Menhan) Presiden Joko Widodo. Dalam debat Pilpres 2019, Prabowo pernah mengangkat isu budaya Asal Bapak Senang (ABS) dalam pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista).
Sebagaimana pantauan di Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakpus, Prabowo datang sekitar pukul 16.15 WIB, Senin (21/10/2019). Prabowo datang mengenakan kemeja warna putih dengan celana cokelat khas seragam Gerindra. Kemejanya tak seperti yang biasa dia gunakan. Prabowo sendiri mengaku diminta untuk membantu Jokowi di bidang pertahanan.
"Saya diminta bantu di bidang pertahanan," ujar Prabowo usai bertemu dengan Jokowi.
Isu santer sebelumnya menyebut bahwa Prabowo memang akan mendapatkan kursi Menhan. Tekait isu pertahanan, Prabowo pernah mengungkap soal isu budaya ABS dalam pengadaan alutsista.
Prabowo mulanya menyebut bahwa sistem pertahanan Indonesia masih lemah. Sebagai purnawirawan TNI bintang tiga, Prabowo mengaku tahu betul seluk-beluk dunia militer. Prabowo menjelaskan masih banyaknya budaya ABS, termasuk saat ia berkarier di TNI.
"Saya pengalaman, Pak, di tentara. Budaya 'ABS' banyak, Pak. Kalau ketemu panglima, 'Aman semua, terkendali Pak, radar cukup Pak'.Saya tidak menyalahkan Bapak. Ini 'ABS'. Jadi mohon dikaji lagi," kata Prabowo di panggung debat di Hotel Shangri-La, Sabtu (30/3/2019).
Prabowo mengingatkan bahwa 'pembantu' Jokowi banyak yang memberikan keterangan sesat. Ini terkait pengelolaan bandara yang disampaikan Jokowi.
"Maaf Pak Jokowi, karena Pak Jokowi ini sahabat saya, jadi saya ini ini pembantu pembantu bapak pak, banyak yang kasih keterangannya yang menurut saya tidak tepat, menyesatkan. Jadi masalah bandara, masalah itu bagi kami dalam strategi perang, itu, itu masalah strategic pak, bukan masalah dagang, bukan masalah ekonomi masalah strategik," jelas Prabowo.
Bahkan, saat itu Prabowo mengingatkan kembali soal budaya ABS itu di closing statement. Ia mengingatkan pada Jokowi berhati-hati dengan laporan ABS yang diberikan bawahannya.
"Saya hormat dengan bapak saya baik dengan bapak. ya kita berbeda, tapi maaf pak, hati-hati pak yang ABS sama bapak itu loh saya ini kenal banyak presiden pak. Pak Harto saya kenal, Pak Habibie. Dan sudah lama jadi orang Indonesia terlalu banyak Pak ABS 'bagus pak, bagus pak'. Tapi saya juga yakinkan bapak saya tetap bersahabat," sebut Prabowo. dtc