Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pidato akademis yang dibacakan Kerista Sebayang yang dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Sumatra Utara (USU), di Gelanggang Mahasiswa USU, Jalan Dr Mansyur Medan, Selasa (22/10/2019) mendapat apresiasi undangan yang hadir. Pidato ilmiah sekaligus abstraksi penelitiannya itu, berjudul "Produksi Bionanokomposit Berbasis Nano Serat Selulosa dengan Gradenya Berbahan Baku Grafit dari Sawahlunto, Sumatra Barat Sebagai Penguat".
Penelitian itu menjelaskan pengembangan serat selulosa dari bahan organik sawit (berupa tandan kosong /TKS) dipadu dengan grafena, pendukung grafit (karbon/batubara) untuk mendukung pengembangan industri elektronik.
Dikatakannya, Indonesia memiliki kekayaan tambang batubara dan perkebunan sawit yang melimpah. Namun pemanfaatan keduanya belum maksimal. Batubara cenderung diekspor, belum dikembangkan dalam berbagai inovasi yang pada akhirnya mendukung perekonomian bangsa. Begitu juga dengan pemanfaatan limbah kelapa sawit.
"Tandan kosong sawit (TKS) cenderung dibakar sebagai pengolahan limbahnya, padahal menurut penelitian, TKS mengandung 50 persen selulosa yang bisa digunakan untuk mendukung teknologi material," jelas Kerista Sebayang.
Sedangkan grafit atau batubara, yang dihasilkan dari pertambangan Sawahlunto, memiliki kualitas tertinggi di dunia. Keduanya kalau diinovasi bisa menghasilkan produk material yang mendukung industri elektronik tanah air, katanya.
Mendengar penjelasan itu, undangan yang menghadiri acara pengukuhan itu, mengapresiasi Kerista dengan beberapa kali memberi aplaus.
Kerista Sebayang sendiri lahir di Kabanjahe 23 Juni 1958. Studi S1 di FMIPA USU (1985). Studi Pascasarjana di ITB (1990) dan studi doktor USU (2010). Ia pernah terlibat Sandwich Program ke Auburn University Alabama, USA selama 4 bulan. Kini ia menjabat Dekan FMIPA USU, (2016-2021).