Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Isi pidato akademis yang disampaikan dua Guru Besar USU yang dikukuhkan tadi pagi, di Gelanggang Mahasiswa USU, Jalan Dr. Mansyur Medan, Selasa (22/10/2019) dikritik sejumlah undangan yang hadir. Menurut mereka, harusnya kedua guru besar itu, menyederhanakan isi pidatonya yang tak lain garis besar penelitian mereka. Dengan begitu, undangan bisa mengerti apa yang mereka teliti dan apa manfaatnya. Kritikan itu salah satunya datang Mahmed Budiarsyah.
Dikatakan Mahmed, harusnya kedua guru besar itu bukan berpidato, tapi menjelaskan secara sederhana penelitian mereka, sehingga awam bisa mengerti.
"Kalau yang dibacakan penelitiannya, mana paham kami. Mulanya mana, ujungnya mana, cuma mereka yang tahu. Padahal acara seperti ini, kita mau dengar hasil penelitian yang mereka lakukan," katanya kepada medanbisnisdaily.com, di selah acara pengukuhan.
Mestinya, sambung Mahmed, yang sulit-sulit itu mereka sederhanakan. Istilah-istilah dijelaskan, jadi sama-sama tahu. Kalau kebetulan ada yang tertarik jadi bisa gayung bersambut, ujarnya.
Hal sama juga dikeluhkan Saujana Prihatni. Saujana mengatakan, terlalu rumit apa yang disampaikan guru besar itu. Padahal, aku Saujana, dia datang ke acara pengukuhan itu, karena ingin mendengar hasil penelitian mereka.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua guru besar yang dilantik itu adalah Kerista Sebayang. Penelitiannya berjudul "Produksi Bionanokomposit Berbasis Nano Serat Selulosa dengan Gradenya Berbahan Baku Grafit dari Sawahlunto, Sumatra Barat Sebagai Penguat".
Kemudian, Ridha Dharmajaya penelitiannya "Human Epidermal Growth Factory Receptor 2 (Her2), Mitogen-Activated Protein Kinase (MAPK) dan Heregulin Sebagai Faktor Prognosis Rekurensi Meningioma Intrakranial".