Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Untuk kesekiankalinya, perbaikan jalan rusak berstatus provinsi yaitu ruas jalan Pangaribuan-Garoga, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara, persisnya di Kecamatan Garoga, kembali dilakukan.
Kali ini gotong royong dilakukan Unsur Pimpinan Kecamatan (Uspika) Garoga, yang dimotori Koramil Garoga. Personil Koramil, Polsek, staf Kantor Camat ikut dalam gotong royong yang dikomandoi Danramil Garoga, Peltu M Sirait, itu.
Gotong royong itu dilakukan di Dusun Pargaoahan, Desa Garoga Sibargot, Selasa (15/10/2019) yang lalu. Sejumlah material batu yang disumbangkan kalangan pengusaha Garoga, digunakan menutupi jalan rusak parah berlubang yang terdapat di sejumlah titik di sepanjang jalan itu.
"Mudah-mudahan gotong royong perbaikan jalan rusak parah berlubang ini sedikit banyaknya bermanfaat bagi semua warga yang melintasi jalan ini," kata Peltu M Sirait kepada medanbisnisdaily.com, Sabtu (26/10/2019).
Sirait juga berharap pihak Pemprov Sumut melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut, segera menangani jalan rusak tersebut. Sebab akses jalan itu merupakan satu-satunya akses menuju ibukota Garoga.
"Dan kalau kita lihat mulai dari atas, kan Kota Garoga ini di tengah, nah mulai dari perbatasan Garoga-Pangaribuan, yakni Desa Sibaganding, terus ke Padang Siandomang, Aektangga hingga Garoga Sibargot terus ke Kota Garoga, jalan rusak parah," sebutnya.
"Memang sudah mulai diperbaiki pihak provinsi secara perlahan dan kami berterima kasih untuk itu. Namun harapan kami dan harapan semua warga Kecamatan Garoga ini agar segeralah semua panjang jalan yang rusak ini diperbaiki," ujar Sirait lagi.
Ditambahkannya, akibat jalan rusak status provinsi di Kecamatan Garoga yang terbiarkan selama puluhan tahun itu, telah membuat Kecamatan Garoga terisolir atau pertumbuhannya lambat. Kecamatan Garoga tertinggal dibandingkan kecamatan lainnya di Taput.
"Akibat jalan rusak, harga-harga kebutuhan pokok, harga perlengkapan rumah tangga dan apa-apa mahal. Sementara hasil-hasil pertanian dan perkebunan rendah. Dan biaya yang timbul karena melintasi jalan rusak juga tinggi. Oleh karena itu sekali lagi kami mohonkan agar segeralah jalan rusak parah ini diperbaiki," pungkas Sirait.