Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Labura. Kunjungan Bupati Labuhanbatu Utara (Labura), Kharuddinsyah Sitorus, beserta Camat Kualuh Hulu, Samsul Tanjung, ke rumah Suwanti (38) di Desa Padang Sipirok, Kecamatan Aekledong Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatra Utara, Rabu (30/10), membuat haru janda beranak sembilan itu.
Suwanti, wanita dengan kehidupan di bawah garis kemiskinan itu baru ditinggal mati suaminya sebulan lalu dengan meninggalkan enam orang anak yang masih duduk di bangku sekolah, dua anak belum sekolah. Sedangkan yang sulung hanya tamat SMP.
"Kedatangan Pak Bupati Labura dan Camat atas dasar rasa kemanusiaan. Kebetulan anak Bu Suwanti ada yang duduk di bangku SMA sekolah di Aekkanopan Kabupaten Labura. Selain itu hanya beberapa menit dari Aekkanopan," kata Suwedi, Sekretaris Camat Kualuh Hulu Kabupaten Labura.
Dijelaskan Suwedi, kondisi yang sangat memprihatinkan itu mendorong rasa iba Bupati Labura. Suwanti memiliki sembilan anak, dua duduk di bangku SMA, dua orang SMP, dua orang SD, dua orang belum bersekolah, dan yang sulung hanya tamat SMP. Bahkan dikabarkan Bu Suwanti juga sedang mengandung.
"Bupati akan melunasi uang sekolah anaknya yang duduk di bangku SMA Swasta di Aekkanopan. Selain itu Bupati juga memberikan bantuan makanan," tambah Suwedi.
Banyak warga Kecamatan Aekledong Kabupaten Asahan meminta Pemerintah Kabupaten Asahan maupun Pemerintah Kecamatan Aekledong agar peka dan dekat dengan masyarakat. Hal itu karena Pemerintah di Asahan dinilai belum maksimal mengayomi masyarakat terlebih yang tinggal di ujung Asahan perbatasan Labura itu.
"Bupati Asahan yang kurang peka terhadap warga Kecamatan Aekledong. Kita berharap mereka peduli sama kita yang di ujung nih," kata Syahrial Ritonga (36), warga Kecamatan Aekledong.
"Camat Aekledong kemana nih," tanya Suryamin, warga Asahan.