Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Mengahadapi pemilihan kepala darah (Pilkada) di Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), dibutuhkan Rp 15 miliar pengawasan. Angka ini meningkat 100% dibanding Pilkada sebelumnya.
"Biaya pengawasan Pilkada Tahun 2020 nanti di Toba Samosir membutuhkan anggaran sebesar Rp 15,5 miliar. Dibanding Pilkada Tahun 2014 sebesar Rp 7 miliar, mengalami peningkatan dua kali lipat dan sudah disetujui oleh pemerintah," ujar Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tobasa, Ramson Purba, Jumat (1/11/2019) di Balige.
Dia mengatakan, adanya peningkatan anggaran pengawasan untuk Pilkada itu tidak semata hanya program semata. Namun, katanya, direncanakan bagaimana pelaksanaan pengawasan yang bermutu baik dari sisi sumber daya manusia (SDM) hingga pada tahap deteksi permasalahan.
"Rancangan itu sudah termasuk ketika hasil Pilkada disengketakan hingga ke tingkat Mahkamah Konstitusi," sebutnya yang juga mengatakan anggaran tersebut juga sudah termasuk biaya sosialisasi hingga ke tingkat desa.
Ramson Purba menyampaikan, untuk jumlah personel yang terlibat dalam pengawasan Pilkada di wilayahnya di 16 kecamatan dan desa adalah sebanyak 4 orang. Untuk masing masing personel diberikan honor Rp 2,5 juta.
"Harapan kita, dengan adanya honor sebesar itu kepada masing-masing petugas pengawas mulai dari tingkat kecamatan hingga tingkat desa akan mendapatkan hasil pemilihan yang lebih bermutu," terangnya menyebut masa kerja tenaga pengawas adalah selama 12 bulan.
Senada disampaikan rekannya komisioner Bawaslu, Thomson Manurung. Tahapan Pilkada di Kabupaten Tobasa untuk saat ini belum dimulai, sesuai peraturan Perbawaslu direncanakan tahapan pada Desember tahun ini.
"Kita sepakat, seluruh petunjuk yang dibuat dalam undang-undang maupun Peraturan Badan Pengawas Pemilu akan kita terapkan penuh," ucapnya.