Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Perajin kancing baju dari limbah batok kelapa, Yulia Sara Pohan (18) merasa optimis produk yang dihasilkannya dapat mendukung pabrik garmen di kota-kota besar, karena pengolahan home industri tersebut sangat menjanjikan ke depan.
Hal itu dikemukakan Yulia Sara Pohan, siswi kelas XII SMK Harapan Mekar 2 Medan, perajin kancing baju dari limbah batok kelapa, saat ditemui medanbisnisdaily.com di kediamannya Jalan Pulau Irian Lingkungan 11 Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Minggu (3/11/2019).
Batok kelapa yang selama ini dianggap orang sebagai limbah, tetapi bagi Yulia dimanfaatkan sebagai kancing baju yang bernilai seni. "Limbah ini sangat mudah didapatkan, sementara proses pengolahannya juga sangat gampang," sebutnya.
Dengan menggunakan mesin dan mata bor, dibentuklah batok kelapa menjadi kancing baju, kemudian dikilatkan dengan kertas pasir, sehingga terbentuk kancing baju yang bernilai seni. Keterampilan ini , kata Yulia, hampir setahun digeluti dan akan terus berlanjut karena adanya standardisasi home industri yang mendukung pabrik garmen di kota-kotor besar.
"Saya optimis, pengolahan home industri, khususnya batok kelapa sangat menjanjikan dan bisa berkembang serta jadi sumber penghasilan untuk merubah keterpurukan ekonomi, karena kancing baju dari limbah tempurung ini harganya bisa mencapai Rp 25 ribu per stel baju atau 15 butir kancing," ujar putri pasangan Ahmad Yani Pohan dan Halimatun Sakdiah yang mengambil jurusan akutansi di sekolahnya tersebut.
Usaha yang dilakukan Yulia diusia belia memanfaatkan batok kelapa menjadi kancing baju bernilai seni mendapat dukungan dari Rosnaida, wali kelas di sekolahnya. Bahkan Kepada Sekolah SMK 2 Harapan Mekar 2 Medan, Andre Ahmad Desa sangat mendukung siswanya yang kreatif dan profesional di bidangnya, sembari bangkit dari keterpurukan ekonomi yang pasa-pasan, artinya bisa lebih menguntungkan dari yang sekarang.
Dalam Sebulan Yulia yang memproduksi kaving baju dari batok kelapa yang dibantu oleh abah dan abang sepupunya dalan sebulan bisa menghasilkan sekitar 15.000 mata kancing dan hasil produknya sudah dipesan oleh pengusaha garmen dari Pulau Jawa.