Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Labuhanbatu. Terhitung sampai bulan September 2019, Dinas Kesehatan Labuhanbatu, Sumut telah menangani 51 kasus serangan deman berdarah dengue (DBD). Hal itu dikatakan petugas Pengelola Program DBD Seksi Pemberantasan Penyakit Menular (P2M), Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu, Lamhot Sihiro, di Rantauprapat, Rabu (6/11/2019).
Dijelaskannya, sebaran kasus itu antara lain, pada bulan Januari 14 kasus, Februari 6 kasus, Maret 2 kasus, April 4 kasus, Mai 3 kasus, Juni 3 kasus, Juli 4 kasus, Agustus 11 kasus dan September 4 kasus.
“Kalau data untuk bulan Oktober 2019 tidak kita peroleh, karena hingga kini pihak Puskesmas belum memberikan laporan,” ujarnya.
Dalam penanganan kasus yang tidak menyebabkan meninggal dunia bagi penderita itu, pihaknya telah melakukan fogging atau pengasapan di sekitar permukiman serta sosialisasi diberbagai lokasi.
Dijelaskan Lamhot, virus itu disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti yang biasanya menyerang usia di antara 5 sampai 20 tahun tersebut dengan waktu gigitan dari pagi hingga siang.
Untuk mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk, pihaknya selalu mengimbau dan sosialisasi agar masyarakat menguras, menyikat, menutup tempat penampungan air ataupun mendaur ulang barang bekas.
Selain itu, warga harus gotong-royong membersihkan lingkungan, menggunakan obat anti nyamuk di saat-saat waktu nyamuk menggigit, memeriksa tempat-tempat penampungan air, memperbaiki saluran air yang tidak lancar serta upaya hidup bersih dan sehat.
“Intinya, jangan ada genangan air bersih khususnya air hujan, periksa wadah-wadah. Karena nyamuk DBD akan berkembang di air yang bersih,” sebutnya mengingatkan.
Upaya lain yang harus dilakukan untuk menghindari serangan virus DBD, sambung Lamhot, juga meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi serta memperbanyak minum air mineral.