Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Untuk mengimplementaskan kerja sama Dewan Pimpinan Pusat Real Estate Indonesia (DPP REI) dengan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia , maka REI memprakarsai kerja sama antara Kawasan Wisata (KW) Danau Toba, Sumatra Utara dengan KW Danau Liuye yang terletakdi Kota Changde, di Propinsi Hunan, Cina. Terobosan ini disampaikan Wakil Ketua Umum DPP REI bidang Hubungan Luar Negeri, Rusmin Lawin melalui siaran persnya, Kamis (7/11/2019).
Rusmin Lawin baru kembali mengunjungi sekaligus bertemu dengan Otoritas Kawasan Wisata Danau Liuye.
Disebutkan, REI berusaha melakukan terobosan ini dalam rangka mendorong percepatan sektor pariwisata tanah air yang pada gilirannya akan mendorong perkembangan sektor perdagangan dan investasi properti.
"Jadi kalau kita mau memancing foreign direct investment, maka entry point yang manis adalah melalui sektor pariwisata. Sebab, sesudah wisatawan mancanegara jatuh hati dengan keindahan panorama alam dan kekayaaan kultur budaya kita maka secara alamiah mereka akan berpikir untuk datang berkunjung kembali dan memiliki second home di tanah air," sebut Rusmin Lawin yang juga anggota Dewan Direktur Federasi Real Estate Dunia (FIABCI) yang berbasis di Paris.
Kerja sama dengan tajuk Friendship Lake akan memancing keingintahuan para wisatawan dan pebisnis wisata dari kedua propinsi ini yang output nya adalah akan ada pergerakan wisatawan antar kedua pihak untuk saling berkunjung.
Dalam kunjungan dan pertemuan tersebut Rusmin Lawin juga memaparkan potensi keindahan alam dan investasi Kawasan Wisata Danau Toba kepada pihak manajemen Kawasan Wisata Danau Liuye yang langsung disambut oleh Direktur Otorita Madam Yen She Phing.
Kawasan Wisata Danau Liuye ini mencatat jumlah wisatawan yang mengunjungi objek wisata dana ini adakitar 5 juta wisatawan setiap tahun dan terus dikembangkan dengan berbagai fasilitas seperti hotel mewah , resort , cultural village, water sport center dan theme park.
"Kita dapat menjadikan Kawasan Liuye ini sebagai salah satu referensi dan benchmark pengembangan Kawawsan Wisata Danau Toba ke depan dan kami akan terus mengkomunikasikan inisiatif ini dengan pimpinan Kawasan Wisata Danau Toba yang dipimpin Arie Prasetyo," ungkap Rusmin Lawin.
Pada kesempatan itu Madam Yen She Phing mengatakan pihaknya siap mendukung rencana kerjasama ini dan bahkan siap ikut memperkenalkan Kawasan Wistata Danau Toba ke wisatawan Cina maupun wisatawan mancanegara yang mengunjungi Danau Liuye.
Eksposur kerja sama antara kedua danau wisata ini akan memancing animo masyarakat bisnis wisata dan akan mendorong lajun sektor pariwisata Asia seiring dengan program One Belt One Road Initiative yang didorong oleh Pemerintah Cina.