Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Duo eks kader PKS Anis Matta dan Fahri Hamzah kini menjadi pimpinan Partai Gelora yang mereka dirikan bersama. PKS pun mendoakan yang terbaik bagi mereka.
"Mendoakan yang baik bagi semua pihak yang berniat membangun negeri. Membangun partai itu tujuan mulia," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, Minggu (10/11/2019) malam.
Mardani mengatakan PKS tidak ingin fokus terhadap proses internal di partai lain. PKS, kata Mardani, fokus untuk membangun kekuatan internalnya sendiri.
"Kita tidak fokus pada apa yg terjadi pada partai lain, tapi fokus membangun kekuatan kadernya. Pengalaman 20 tahun, alhamdulillah kami kian solid dan kokoh. PKS selalu diajarkan husnuzan (sangka baik)," ujarnya.
Ketua DPP PKS Almuzzammil Yusuf pun berharap dua mantan rekan satu partainya itu bisa sukses. Dia berharap Partai Gelora bisa membawa gagasan baru dan segar bagi dunia politik Indonesia.
"Mudah-mudahan Gelora sukses membawa gagasan baru dan segar bagi perpolitikan Indonesia ke depan," tuturnya.
Sebelumnya, Partai Gelombang Rakyat (Gelora) telah membentuk struktur kepengurusan. Anis Matta yang merupakan mantan Presiden PKS dan Fahri Hamzah yang juga eks kader PKS menjadi Ketua dan Wakil Ketua Umum Partai Gelora.
"Tanggal 10 hari ini, tadi sudah selesai diumumkan bahwa Ketua Umum kita adalah Pak Anis, saya Wakil Ketua Umum, Sekjen-nya Pak Mahfudz Sidik, Bendahara Umum-nya adalah Pak Ahmad Riyaldi. Kami berempat ini memang pernah menjadi anggota DPR," kata Fahri di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (10/11).
Anis Matta sendiri menegaskan partainya akan terbuka untuk seluruh rakyat Indonesia. Anis menegaskan Partai Gelora akan menghentikan polarisasi partai nasionalis dan agamis.
"Asasnya adalah Pancasila, jati dirinya tetap Islam. Tapi kita ingin menghentikan seluruh perdebatan tentang polarisasi Islam dan nasionalis. Jadi kalau menanyakan apakah ini partai Islam atau nasionalis, ini adalah dua-duanya. Ini adalah partai Islam dan nasionalis, asasnya adalah Pancasila," kata Anis.(dtc)