Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Doloksanggul. Camat Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, Astri Lidwina Manullang mengingatkan warganya agar tidak membuang bangkai babi yang mati akibat terserang wabah hog cholera ke sungai, apalagi langsung ke Danau Toba. Ia mengimbau agar semua pihak mencegah pencemaran Danau Toba dari wabah tersebut.
"Dinas Peternakan dan Perikanan Humbahas sampai tingkat kecamatan dan desa dilibatkan memberikan penyuluhan agar melakukan pencegahan penyebaran wabah dengan penyemprotan kandang dan lingkungannya dengan desinfektan (biosecurity)," kata Astri kepada wartawan, di Humbahas, Senin (11/11/2019).
Kata Astri, wabah hog cholera dapat menyebar sangat cepat dalam populasi babi melalui kontak langsung atau tidak langsung. Bangkai babi harus dikubur. "Meskipun saat ini belum ada laporan kami terima warga buang bangkai babi ke sungai," jelasnya.
Menurutnya, wabah hog cholera menjadi tanggung jawab masyarakat Kecamatan Baktiraja dan seluruh masyarakat di daerah pinggiran Danau Toba yang terkena dampak.
"Penekanan penyebaran virus hog cholera dilakukan melalui warta gereja dan pertemuan kelompok tani desa oleh penyuluh pertanian lapangan agar menjaga lingkungan dengan tidak membuang bangkai babi sembarangan, seperti ke sungai atau ke danau, karena dapat menyebabkan penyebaran yang signifikan penyakit ini," kata jebolan STPDN itu .
Ia menjelaskan, penyebaran wabah hog cholera berdampak signifikan terhadap perekonomian peternak babi. Untuk itu, perlu pengurangan risiko dampak hog cholera terhadap sektor pariwisata.
"akibat cholera peternak kita sudah rugi. Namun perlu kita hindari kerugian di pariwisata dengan tidak buang bangkai babi ke danau," katanya.