Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Polrestabes Medan bersama Kodim 0201/BS melakukan penyisiran Sungai Belawan yang berada di Jalan Bunga Raya, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Selasa (12/11/2019) siang. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi oknum-oknum yang melakukan pembuangan bangkai babi ke sungai.
Dari pantauan di lokasi terlihat penyisiran tersebut juga dihadiri oleh Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto, Dandim 0201/BS Kolonel Inf Roy J Hansen Sinaga, didamping Kadis Lingkungan Hidup Kota Medan Armansyah Lubis.
Dalam penyisiran tersebut, beberapa perahu karet juga diturunkan oleh Polrestabes Medan untuk menyisir bangkai-bangkai babi yang hanyut di Sungai Belawan itu. Dimana, aliran Sungai Belawan tersebut juga mengalir ke Sungai Bederah yang ada di Marelan.
Dandim 0201/BS, Kolonel Inf Roy Hansen Sinaga mengatakan bahwa kegiatan penyusuran yang mereka lakukan ini untuk melihat jalur-jalur sungai yang katanya tempat pembuangan bangkai hewan.
"Aliran sungai ini kan bermuara ke Danau Siombak yang ada di Marelan. Makanya, kita lakukan penyisiran disini melihat bangkai hewan tersebut," katanya kepada wartawan.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto turut menjelaskan bahwa penyisiran ini sebagai bentuk untuk mengantisipasi masyarakat yang faktanya sudah kita lihat banyak bangkai hewan yang dibuang ke dalam sungai.
"Polisi bersama TNI membantu pemerintah untuk mengatasi fakta adanya pembuangan bangkai hewan di sungai. Ini juga mencegah hal-hal yang lebih besar lagi seperti menyebarnya virus dari bangkai hewan dan itu kita antisipasi," jelasnya.
Dadang juga menuturkan bahwa selain menyisir sungai, pihaknya juga melakukan pemantau di pinggir-pinggir sungai.
"Kita melakukan pencegahan di pinggir sungai yang dimungkinkan ada peternak babi membuang ke sungai," tuturnya.
Sementara, petugas yang sudah menyiapkan perahu karet di Sungai Belawan tersebut mulai melakukan penyisiran dan tidak lama menyisir petugas kemudian menemukan bangkai babi yang ada di dalam karung dan langsung mengevakuasi bangkai babi itu.
Untuk diketahui bahwa sampai saat ini telah ditemukan sekitar 5.800 ekor babi yang mati karena hog cholera, dari jumlah populasi babi di Sumut sebanyak 1,2 juta ekor.
Ada 11 kabupaten yang ditemukan ternak babi mati karena hog cholera, yakni di Karo, Dairi, Humbang Hasundutan, Deliserdang, Medan,Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Samosir.