Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik mencatat, bahwasanya antrean pasien untuk melakukan operasi bedah jantung di layanan Pusat Jantung Terpadu (PJT) kini sudah sangat panjang. Bahkan jadwal antrean yang ada saat ini, sudah sampai bulan April 2020 mendatang.
Kepala Pusat Jantung Terpadu RSUP Haji Adam Malik dr Nizam Zikri Akbar, SpJP (K) mengatakan, panjangnya antrean tersebut lantaran pasien bedah jantung jumlahnya sudah mencapai puluhan ribu. Padahal disatu sisi, dokter bedah jantung hanya bisa melakukan tindakan bedah sebanyak dua kali operasi dalam sehari.
"Dokter bedah jantung kita hanya bisa sehari dua kali operasi. Jadi kalikan saja kalau setahun ada 365 hari, dikali dua kali operasi setiap hari, menjadi sekitar 700 pasien pertahun. Tapi itu belum dikurangi hari libur. Sementara jumlah pasien setahun mencapai 10 ribu," ungkapnya kepada wartawan, Selasa (12/11/2019).
Nizam menjelaskan, hal ini juga bukan hanya berlaku di RSUP Haji Adam Malik saja. Antrean serupa, kata dia, juga terjadi di rumah sakit lainnya seluruh Indonesia.
"Di RS Jantung Harapan Kita Jakarta yang ada empat kamar operasi, itu saja antrean yang kita dapat informasi sudah setahun. Sedangkan kita punya dua kamar operasi yang antrean bedah jantung sudah enam bulan," jelasnya.
Namun begitu, Nizam mengatakan, pihaknya memang selalu berupaya untuk mendahulukan pasien dengan kasus emergency dalam menjadwalkan tindakan pembedahan. "Cuma masalahnya, jantung ini kan semuanya memang emergency," terangnya.
Akan tetapi lanjutnya, bagi pasien jantung non bedah seperti pemasangan cincin atau ring tanpa operasi bisa dilakukan sebanyak 20 sampai 40 pasien setiap hari. Sebab kata dia, pengerjaan tindakan tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama.
"Kalau non bedah bisa dikerjakan terus, karena kerjanya cepat. Tapi kalau tidak bisa ditangani secara non bedah, maka kami kirim ke dokter bedah jantung," pungkasnya.
Sementara itu, Kassubag Humas RSUP Haji Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak menambahkan, dalam mengatasi antrean yang panjang tersebut, pihak rumah sakit memang selalu berupaya melakukan inovasi. Salah satunya ialah dengan melakukan tindakan non bedah dalam pemasangan cincin.
Selain itu, sambung dia, RSUP Haji Adam Malik juga memang sudah berencana melakukan penambahan sarana dan prasarana serta SDM untuk mendukung layanan bedah jantung ini agar antreannya kedepan dapat diperpendek. Hanya saja, Rosa mengakui, hal ini memang tidak bisa diwujudkan dalam waktu yang singkat.
"Tapi ini kan bisanya untuk program jangka panjang. Makanya RSUP Haji Adam Malik terus melakukan inovasi dalam memberikan pelayanannya," pungkasnya.