Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dugaan kekhawatiran pasca kejadian bom bunuh diri di Polrestabes Medan sepertinya terjadi di Kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) di Jalan Gaharu Ujung, Kelurahan Gaharu, Kecamatan Medan Timur, Jumat (15/11/2019). Di Kampus ini bahkan terlihat jelas, adanya sebuah poster larangan masuk bagi driver ojek online (Ojol).
Amatan wartawan, poster itu dipampang langsung di depan Kampus tak jauh dari pintu gerbang masuk dekat pos Satpam. Adapun isi poster bertuliskan, 'Perhatian, Gojek dan Grab Dilarang Masuk'.
Namun salah seorang Satpam yang ditemui wartawan mengatakan pelarangan ini hanya terkait dengan ketertiban parkir di dalam kampus. Untuk itu ia menegaskan, sama sekali tidak ada kaitannya dengan kejadian bom bunuh diri kemarin.
"Agar lebih tertib saja parkir di dalam kampus, biar gak semerawut. Jadi ojek online dilarang masuk, bukan karena bom," ujarnya.
Seorang warga setempat bernama Henny (40) menyebutkan, poster tersebut terpasang beberapa jam setelah terjadinya ledakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan. Setelah terpasangnya larangan itu, memang tidak terlihat lagi driver ojol yang seliweran keluar masuk di kampus tersebut.
"Sejak terpasangnya larangan itu, tidak ada saya lihat tukang ojek online yang masuk ke kampus UIN," ujarnya.
Menurutnya, larangan tersebut dapat merugikan para driver ojek online karena dianggap bisa mengurangi penghasilan.
"Seharusnya, pihak UINSU tidak membuat larangan seperti itu, cukup dengan meningkatkan keamanan dan memeriksa secara ketat saja, para ojek online yang hendak masuk ke dalam kampus, bukan melarangnya masuk," pungkasnya.